tirto.id - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (10/12/2018) pagi bergerak melemah sebesar 26 poin ke posisi Rp14.508 dibandingkan sebelumnya Rp14.482 per dolar AS.
Sementara itu, pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (7/12/2018) sore terapresiasi sebesar 42 poin ke posisi Rp14.482, dibandingkan sebelumnya Rp14.524 per dolar AS.
Tak hanya rupiah yang melemah pada Senin pagi, kurs tengah nilai tukar mata uang Cina renminbi atau yuan juga melemah 29 basis poin menjadi 6,8693 terhadap dolar AS pada Senin, menurut Sistem Perdagangan Valuta Asing Cina.
Di pasar spot valuta asing Cina, yuan diperbolehkan untuk naik atau turun sebesar dua persen dari tingkat paritas tengahnya setiap hari perdagangan.
Kurs tengah yuan terhadap dolar AS didasarkan pada rata-rata tertimbang harga yang ditawarkan oleh pelaku pasar sebelum pembukaan pasar uang antar bank, setiap hari kerja.
Pergerakan Saham Senin Pagi
Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, dibuka melemah 23,25 poin atau 0,38 persen menjadi 6.103,09.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,80 poin atau 0,59 persen menjadi 971,78.
Saham-saham Cina juga dibuka lebih rendah pada Senin pagi dengan Indeks Komposit Shanghai turun 0,64 persen menjadi diperdagangkan di 2.589,19 poin.
Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China, dibuka melemah 0,91 persen menjadi diperdagangkan pada 7.663,26 poin.
Sementara itu, sebut Xinhua, indeks ChiNext, yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya NASDAQ China, berkurang 0,97 persen menjadi diperdagangkan di 1.328,06 poin.
Sementara pasar saham Seoul dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin pagi, dengan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) melemah 21,54 poin atau 1,04 persen menjadi 2.054,22 poin dalam 15 menit pertama perdagangan.
Mata uang Korea Selatan dikutip di 1.125,4 won terhadap dolar AS, turun 5,6 won dari penutupan akhir pekan lalu.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora