Menuju konten utama

Rumah Inovasi Pemerintah Diklaim Anti Gempa: Bale Kohana & RISHA

Pemerintah melalui BRIN dan Kementerian PUPR mengeluarkan inovasi berupa rumah tahan gempa yakni Bale Kohana dan RISHA. Berikut spesifikasi konstruksinya.

Rumah Inovasi Pemerintah Diklaim Anti Gempa: Bale Kohana & RISHA
Seorang warga menggendong anak di permukiman Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) bantuan pemerintah untuk nelayan di Desa Kedungmalang, Jepara, Jawa Tengah, Senin (27/7/2020). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/pras.

tirto.id - Untuk meminimalisir risiko akibat gempa, pemerintah melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengeluarkan inovasi berupa rumah tahan gempa. BRIN meresmikan ide Bale Kohana disebut juga Rumah Komposit Tahan Gempa. Sementara itu, PUPR membuat Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

Wilayah Indonesia yang rawan terkena gempa bumi menjadi alasan utama dikembangkannya inovasi ini. Mengutip laman Antara News, program ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Selain itu, rujukan lain yang dipakai adalah Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 mengenai Rencana pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Pusat Teknologi Material Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi BRIN dalam perannya mendukung program pemerintah perihal pembangunan infratuktur untuk mitigasi bencana gempa bumi, telah menciptakan inovasi berupa rumah yang dibangun dalam waktu yang singkat namun mampu tahan gempa yang disebut dengan Bale Kohana (Komposit Tahan Gempa).

Inovasi serupa mengenai pembangunan ulang bangunan rumah di lokasi terdampak bencana datang dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yakni berupa Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

Inovasi-inovasi tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi. Pencegahan melalui pembangunan rumah tahan gempa dapat meminimalisir kerusakan materi serta jumlah korban jiwa saat bencana itu terjadi.

Konstruksi Rumah Tahan Gempa Bale Kohana

Bale Kohana merupakan wujud inovasi dari BRIN. Prototipe rumah ini pertama kali dikembangkan pada tahun 2019 di Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Namun, saat itu, desain bangunan yang dibuat adalah berupa rumah hunian tetap generasi 1 tipe 36.

Mengutip dari laman Antara News, satu unit bangunan Bale Kohana rencananya akan dibangun di wilayah Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Rumah itu nantinya akan dimanfaatkan oleh Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten. Sementara itu, tiga unit lainnya akan didirikan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, dan Nusa Tenggara Timur, sebagai rumah guru.

Pembangunan satu unit Bale Kohana tipe 36 diperkirakan menghabiskan dana sekitar 56 hingga 80 juta rupiah.

Salah satu faktor yang membuat rumah ini diklaim mampu menahan guncangan gempa adalah karena proses pendiriannya menggunakan sistem saling mengunci (joint interlock system). Sementara itu, material yang digunakan berupa material komposit polimer yakni panel komposit FRP, aluminium, serta struktur baja ringan dan genteng metal sebagai atap rumah.

Material yang digunakan inilah yang menjadikan total berat struktur bangunan rumah ini seperempat kali lebih ringan daripada bobot rumah pada umumnya. Keunggulan lainnya adalah material bangunan ini bersifat tahan api dan memiliki durabilitas tinggi serta mudah untuk dibongkar pasang.

Konstruksi Rumah Tahan Gempa RISHA

Kementerian PUPR menyumbangkan sebuah inovasi berupa RISHA atau Rumah Instan Sederhana Sehat. Dilansir laman resminya, RISHA diciptakan atas dasar pengembangan perumahan di lokasi rawan bencana. Sebab, pembangunan rumah di wilayah tersebut dituntut lebih cepat, harga terjangkau, serta memiliki kualitas bangunan sesuai SNI.

Konsep dari rumah ini adalah desain modular. Maksudnya, pembagian sistem ke dalam bagian-bagian kecil (modul) agar kemudian bisa dirangkai menjadi sejumlah produk yang berbeda-beda. Hal ini memungkinkan bangunan diubah atau dikembangkan sesuai keinginan atau kebutuhan pemilik rumah.

Mengutip laman Antara News, satu bangunan RISHA tipe 36 berada di kisaran harga 70 juta rupiah. Material utama dari bangunan ini adalah batu bata, gypsum, partisi kayu (multiplek), dan kalsibord.

Keunggulan dari bangunan ini adalah ramah lingkungan, dapat dibangun di berbagai jenis lahan, durasi proses pembangunan sekitar 30 hari, dan tenaga kerja yang dibutuhkan juga sedikit yakni hanya 3 orang pekerja. Selain itu, desain modular yang diterapkan membuatnya bisa dibongkar pasang dan simpel.

Baca juga artikel terkait RAGAM DAN HIBURAN atau tulisan lainnya dari Yasinta Arum Rismawati

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Yasinta Arum Rismawati
Penulis: Yasinta Arum Rismawati
Editor: Muhammad Fadli Nasrudin Alkof