tirto.id - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang kini menjadi juru bicara Tim Pemenangan Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mengatakan Agus Harimurti Yudhoyono masih terlalu dini untuk dicalonkan dalam Pemilihan Gubernur DKI 2017 mendatang.
"Agus itu jenius, cerdas, tapi kalau berbicara umur dan punya rekam jejak, dia cuma mayor, terlalu dini. Aku sedih apalagi dia rencananya pada bulan Maret akan menjadi Letkol," kata Ruhut seusai menghadiri pengumuman survei lembaga penelitian Populi Center, di Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Ruhut mengaku, dirinya kecewa dengan keputusan partainya mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
"Saya tak tau siapalah pembisiknya ini. Saya kecewa." ucap Ruhut.
Ruhut menilai Agus semestinya terus didukung berkarir di militer hingga berpangkat bintang sehingga bisa dimajukan pada pemilihan presiden, bukan gubernur.
"Siapa yang tak kaget mayor disuruh mundur? sedih,"ungkapnya.
Terkait dengan perbedaan pandangannya terhadap partainya, Ruhut mengatakan dia tidak mau mundur tetapi siap jika dipecat dari Partai Demokrat.
"Jangan suruh saya mundur. Tidak senang sama saya, pecat dan saya tak akan sakit hati," lanjut dia.
Di sisi lain, Ruhut mengatakan Partai Demokrat harus berpikir panjang jika ingin memecatnya karena akan sangat merugikan jika Ruhut yang dipecat justru berbalik sukses bersama tim kemenangan Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI 2017.
"Kalau aku dipecat, tolong dipikir juga. Kalau pecat, tahunya Ahok menang. Panjang berpikir bagaimana partai ini, masa yang dipecat yang menang, partai ini kan mau panjang," cetus dia.
Namun jika benar-benar dipecat, Ruhut berseloroh, "Saya akan menjadi Ahok kedua sebagai tokoh independen, Ahok independen saja empat partai dukung."
Pilkada DKI Jakarta 2017 diikuti tiga kandidat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Mereka diurutkan sesuai jadwal pendaftaran ke KPUD DKI Jakarta yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (PDIP, Golkar, Hanura, Nasdem); Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Demokrat, PAN, PKB, PPP); serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Gerindra serta PKS).
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto