tirto.id - Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan selama Januari sampai Februari 2020, mereka sudah merawat 24 orang terduga terinfeksi Corona atau COVID-19. Seluruhnya merupakan hasil rujukan berbagai rumah sakit di Jakarta.
Ada 11 ruang isolasi di RSPI yang khusus dipakai untuk menangani virus tersebut. Selain RSPI, RS Persahabatan dan RS Pusat Angkatan Darat juga jadi rujukan pasien terduga Corona.
Kepada reporter Tirto, Sabtu (29/2/2020), Syahril mengatakan dari 24 itu, “21 sudah pulang” karena berdasarkan tes dinyatakan negatif Corona.
Sisanya, tiga orang, masih dalam penanganan--atau dalam bahasa Syahril, masih “dalam pengawasan.” Mereka tengah menunggu hasil uji lab untuk kali kedua, Syahril menegaskan. Jika hasil negatif, mereka pun bisa menyusul yang lain, keluar dari rumah sakit.
“Rata-rata hanya 4-5 hari dirawat. Setelah itu bisa pulang,” kata Syahril.
Syahril bilang untuk menentukan ada tidaknya Corona dalam diri seseorang, rumah sakit harus mengumpulkan sejumlah sampel seperti zat di tenggorokan, hidung, dahak, dan darah.
Tes ini wajib dilalui oleh setiap orang yang memiliki indikasi batuk, demam, pilek, sakit tengggorokan, dan memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan Cina atau wilayah lain negara itu.
Hasil tes kemudian dikirim ke Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Balibangkes) yang memiliki Corona Test Kit. Badan inilah yang nanti akan menyimpulkan seseorang terinfeksi atau tidak.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Rio Apinino