Menuju konten utama

RSCM: 126 Orang Rawat Jalan & 46 Pasien Rawat Inap Akibat Judol

Pengelola RSCM menyebut, ratusan pasien tersebut berdasarkan data penanganan selama Januari-Oktober 2024 dan mayoritas dari Jabodetabek.

RSCM: 126 Orang Rawat Jalan & 46 Pasien Rawat Inap Akibat Judol
Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (depan) tiba untuk mengunjungi pasien-pasien yang mengalami gangguan mental akibat kecanduan judi online di RSCM, Jakarta, Jumat (15/11/2024)ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU

tirto.id - Pengleola Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mencatat setidaknya 126 pasien menjalani rawat jalan dan 46 rawat inap di RSCM akibat judi online selama Januari-Oktober 2024.

"Saat ini, dari Januari sampai Oktober 2024 ada sekitar 126 pasien dengan judi online yang dirawat jalan. Jadi berobat jalan ya, 126 pasien, tapi untuk yang dirawat inap dari Januari sampai Oktober 2024 itu ada sekitar 46," kata Kepala Divisi Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Kristiana Siste, dalam konferensi pers beraama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dalam agenda kunjungan korban judi online di RSCM, Jakarta Pusat, pada Jumat (15/11/2024).

Kristiana menjelaskan, kriteria pasien yang harus melakukan rawat inap. Dia mengatakan, pasien akan dirawat inap umumnya apabila sudah kambuh lebih dari tiga kali, bahkan untuk beberapa kasus, akan langsung dilakukan rawat inap.

“Dia tidak bisa jauh dari handphone-nya karena kita tahu website-nya kan tidak bisa di-uninstall ya. Nah itu tidak bisa tanpa handphone sama sekali, tidak bisa tanpa ATM, tidak bisa tanpa m-banking, maka itu harus dirawat inap, walaupun misalnya kekambuhannya baru 1 kali,” ujar dia.

Kristiana menerangkan, jumlah pasien akibat judi online meningkat dibanding 2023. Ia mengatakan, jumlah pasien rawat jalan akibat judi online naik 2 kali lipat sementara jumlah pasien rawat inap naik 3 kali lipat.

Kristiana melaporkan, mayoritas pasien korban judi online yang ditangani RSCM berjenis kelamin laki-laki. Para pasien tersebut juga rata-rata berada dalam rentang usia produktif.

“Lebih banyak laki-laku 68 persen. (Juga) Usia produktif, jadi sekitar 18 sampai 35 tahun yang datang (ke RSCM). Anak-anak ada sekitar remaja ya, 14 tahun, 17 tahun, 18 tahun itu ada, tapi kebanyakan 18 sampai 35 tahun yang datang,” kata Kristiana.

Kristiana pun menyebut, pasien yang mendatangi RSCM umumnya dari wilayah Jabodetabek. Namun, kata dia, terdapat pasien rujukan dari beberapa wilayah yang ada di Indonesia.

“Tapi ada rujukan juga dari luar kota, misalnya dari Kalimantan, Sumatera, kemudian juga dari Jawa Tengah itu ada yang datang kemari juga. Ada juga dari Sulawesi juga datang kemari, untuk dirujuk oleh dokter umum di sana atau oleh teman psikiater juga di sana,” ujar dia.

Dia menjelaskan, proses terapi bagi pasien yang sudah kecanduan judi online dilakukan seperti proses rehabilitasi pada pecandu narkoba. Sehingga, prosesnya memakan waktu berbulan-bulan hingga satu tahun.

“Minimal 3 bulan, lalu 6 bulan, lalu 1 tahun. Jadi minimal itu adalah 3 bulan. Karena perilakunya tadi sudah menyangkut kriminal juga, misalnya mencuri atau kemudian mengambil barang-barang di rumah, itu seperti itu juga ada perilaku, seperti kecanduan narkoba juga,” jelas Kristiana.

Mengenai biaya pengobatan, kata Kristiana, dapat dicover oleh BPJS baik itu melakukan rawat jalan ataupun harus melakukan rawat inap.

“Jadi biasanya memang karena ini ada top referral hospital, maka memang dirujuk dulu oleh rumah sakit di bawahnya, tapi kalau misalnya sudah kecanduan judi online, maka langsung dirujuk ke RSCM biasanya,” kata dia.

“Jadi bisa dengan rujukan bahkan bisa juga datang sendiri ke sini, karena memang sudah kecanduan judi online, dan memang pusat tata laksananya memang ada di RSCM saat ini,” sambung Kristiana.

Baca juga artikel terkait JUDI ONLINE atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher