tirto.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengatakan pemerintah menargetkan produksi mobil listrik Tanah Air mencapai 2,5 juta unit hingga 2030. Kini, produksi mobil listrik baru mencapai 1,2 juta unit.
Hal ini Rosan sampaikan usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2025).
"Produksi mobil [listrik] kita sekitar 1,2 juta [unit] dan berkembang. Diharapkan pada 2030, tadi disampaikan, [produksi mobil listrik] sampai 2,5 juta [unit]," kata Rosan di Istana Negara.
Rosan menyebutkan pemerintah pusat memang ingin memproduksi mobil listrik lebih banyak lagi. Kementerian Investasi/BKPM tengah mengkaji agar memenuhi target tersebut.
Menurut dia, sudah ada sejumlah pabrik pemproduksi mobil listrik di Tanah Air. Misalnya, Hyundai, BYD, serta Wulling. Ada pula pabrik mobil listrin dalam negeri, yakni Maung.
"Nanti kita, ya, tentu pengembangan ke depan juga, tapi dari segi investasi, saya sih lebih dari segi investasinya, lah, bagaimana dari pengembangan itu, hitung-hitungannya seperti apa," ucap Rosan.
Rosan mengatakan selain soal target produksi mobil listrik, dia bersama Prabowo juga membicarakan soal investasi untuk pengembangan produksi nikel.
Prabowo disebut ingin mempercepat proses investasi untuk pengembangan mobil listrik hingga nikel tersebut.
"Sekarang, kan, kita sudah commited untuk net zero emmision di 2060, malah keinginan Bapak Presiden ingin bisa lebih cepat [proses investasi]," tutup Rosan.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama