tirto.id - Pengamanan Bandara Soekarno-Hatta oleh ribuan polisi tetap dilakukan meski tokoh Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab batal datang ke Indonesia, Rabu (21/2/2018).
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Ahmad Yusep Gunawan berkata, ribuan polisi tetap diminta berjaga agar pelayanan kepada penumpang berjalan lancar. Menurut Yusep, ada 3.499 polisi yang menjaga wilayah bandara.
"Jadi bandara dijaga dalam rangka menjaga pelayanan masyarakat tetap berjalan," kata Yusep saat dihubungi wartawan.
Beberapa personel polisi telah berjaga di area terminal 3 sejak pagi. Berdasarkan pantauan, sejumlah mobil barakuda milik polisi juga terparkir di sisi jalan dekat gerbang utama bandara.
"Ada satu polisi meninggal dunia tadi malam saat bertugas. Penyebabnya wallahualam," kata Yusep.
Dari rilis Polresta Bandara Soetta yang diterima Tirto, anggota polisi yang meninggal dunia adalah Bripka Dwi Sumarno. Anggota Subdit Pam Obvit Polda Metro Jaya ini sedang bertugas diperbantukan untuk pengamanan penjemputan Rizieq di Terminal 1. Setelah melakukan apel gabungan pada Selasa malam, Bripka Dwi pingsan dan dibawa ke Kantor Kesehatan Bandara lalu dirujuk ke RS Ciputra. Pada pukul 01.00 WIB, Bripka Dwi meninggal dunia karena sakit.
Kabar batalnya kepulangan Rizieq disampaikan Pengurus Lembaga Dakwah Front DPP FPI Novel Bamukmin. Rizieq disebut menyampaikan langsung kabar batalnya kedatangan dia ke Indonesia melalui sambungan telepon. Suara telepon Rizieq diperdengarkan melalui pengeras suara di Masjid Baitul Amal, Tangerang.
"Batal baru saja diumumin. Beliau umumin lewat telepon bahwa membatalkan untuk ke Indonesia. Kepastiannya kapan, beliau akan umumkan sendiri kapan pulang," kata Novel saat dihubungi wartawan.
Massa penjemput Rizieq telah berkumpul di masjid itu sejak Selasa (20/2/2018) malam. Penjemput Rizieq yang berada di sana berasal dari elemen Persaudaraan Alumni 212.
"Baru 06.30 WIB dapat dan baru di rekaman lewat ustad Slamet Maarif," tutur Novel.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Maya Saputri