tirto.id - Puluhan orang yang berniat menjemput pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab di Terminal 2 Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta akhirnya membubarkan diri, Rabu (21/2/2018). Mereka pergi dari bandara setelah mendengar imbauan yang diberikan polisi.
Pantauan Tirto, massa penjemput Rizieq awalnya berkumpul di area parkir mobil Terminal 2. Mereka masih duduk memenuhi tempat tunggu dan merokok hingga pukul 09.05 WIB.
Massa penunggu Rizieq terdiri dari anak kecil, pemuda, dan sejumlah orang tua. Mereka kompak mengenakan baju koko berwarna putih, dan tak sedikit yang memakai sarung serta peci. Para penjemput itu berasal dari kawasan Jembatan Lima, Jakarta Barat; Pekalongan, dan Purwakarta.
Saat mereka sedang berkumpul, beberapa polisi datang menghampiri. Salah satu polisi yang mendatangi kerumunan penjemput Rizieq adalah Kepala Satuan Intel Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Bistok Manalu.
Bistok mengimbau massa segera pulang dari bandara karena Rizieq batal pulang ke Indonesia hari ini. Ia juga berkata, kalau pun Rizieq jadi datang ke Indonesia maka ia harusnya ada di pesawat Saudi Airlines yang mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
“Memang keinginan beliau pulang tapi tidak usah berlebihan nyambutnya karena kondisi negara kita kan juga lagi begini. Mohon pengertiannya agar kita bisa cepat pergi beranjak dari sini," kata Bistok.
Setelah imbauan disampaikan, massa beranjak pergi dari area parkiran Terminal 2. Sebelum pergi, mereka meneriakkan takbir sambil mengangkat-angkat kepalan tangan kanan. Massa penjemput Rizieq pun bubar dan menuju kendaraan yang mengangkut mereka ke bandara: mobil pribadi, dan mikrolet M10 jurusan Tanah Abang-Jembatan Lima.
Kabar batalnya kepulangan Rizieq disampaikan Pengurus Lembaga Dakwah Front DPP FPI Novel Bamukmin. Bamukmin mengklaim Rizieq menyampaikan langsung batalnya ke Indonesia, hari ini. Rekaman suara Rizieq kemudian disiarkan melalui pengeras suara di Masjid Baitul Amal, Tangerang.
“Beliau umumin lewat telepon bahwa membatalkan untuk ke Indonesia. Kepastiannya kapan, beliau akan umumkan sendiri kapan pulang," kata Novel saat dihubungi wartawan.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Mufti Sholih