tirto.id - Kereta api yang melintas di atas viaduk Jalan Pahlawan Surabaya pada Jumat (9/11/2018) malam menewaskan tiga orang dan belasan orang luka-luka. Insiden itu terjadi saat para korban sedang menonton pertunjukan drama kolosal "Surabaya Membara".
Menanggapi peristiwa itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyesalkan panitia acara “Surabaya Membara” tidak melakukan koordinasi dengan pemkot setempat.
"Kami tidak tahu. Saya sudah cek mulai camat, asisten, sekda tidak ada yang tahu. Saya juga tidak tau, saya tau setelah kejadian," kata Risma seperti dilansir dari Antara, Sabtu (10/11/2018).
Risma juga mengatakan, acara tersebut tidak ada surat pemberitahuan atau izin dari Pemkot Surabaya. "Kami jangan ditanya itu kenapa tidak ada izin karena kami tidak tahu sama sekali. Tolong tanyakan ke panitia," katanya.
Namun, yang paling penting, kata Risma, para korban tersebut sudah ditangani oleh Pemkot Surabaya. Linmas Surabaya juga sudah ikut mengerahkan 10 ambulans untuk mengantarkan korban ke tiga rumah sakit di Surabaya.
"Ada korban yang lukanya parah sehingga kami cepat tangani. Kami juga menghubungi pihak keluarga korban," ujar dia.
Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto menegaskan bahwa acara "Surabaya Membara" bukan kegiatan dari Pemkot. "Tidak ada permintaan pengamanan dan kesehatan dari Pemkot Surabaya. Dari kami tidak ikut terlibat," katanya.
Namun, Eddy menegaskan bahwa Pemkot Surabaya tetap ikut membantu evakuasi para korban yang terluka untuk dibawa ke rumah sakit. Selain itu, Pemkot juga mendata para korban meninggal dan terluka agar bisa dihubungkan dengan pihak keluarga.
Kejadian tersebut, kata Eddy, berawal dari penonton yang melihat Surabaya Membara dari atas viaduk yang berdekatan dengan rel kereta api. Namun, pada saat kereta api melewati viaduk tersebut belasan orang langsung terjatuh dari atas.
Berdasarkan data yang dihimpun, kejadian tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal, 12 orang dirawat ke RSUD Soewandhie, empat dirawat di RSUD Soetomo dan tiga orang dirawat ke RS PHC.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto