Menuju konten utama

Risiko Ibu Hamil Mudik Naik Pesawat, Apa yang Harus Disiapkan?

Tips aman mudik naik pesawat untuk ibu hamil, apa saja yang perlu dipersiapkan dan risikonya?

Risiko Ibu Hamil Mudik Naik Pesawat, Apa yang Harus Disiapkan?
Ilustrasi ibu hamil naik pesawat. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Idul Fitri 2023 akan segera datang, sehingga sebagian masyarakat Indonesia juga akan melakukan mudik. Perjalanan mudik dapat dilakukan dengan berbagai moda transportasi, mulai motor, mobil hingga pesawat.

Namun, bagaimana dengan ibu hamil, apakah aman jika mudik Lebaran 2023 dengan menggunakan pesawat? Berikut beberapa hal yang perlu disiapkan ibu hamil sebelum mudik menggunakan pesawat.

Persiapan Sebelum Mudik bagi Ibu Hamil

1. Pastikan usia kehamilan telah masuk ke trimester dua

Ibu hamil kerap kali merasakan mual muntah pada awal kehamilan, sehingga direkomendasikan untuk mudik ketika sudah melewati masa-masa mual dan muntah (morning sickness).

2. Konsultasi dengan dokter mengenai perkembangan janin dan kondisi ibu

Konsultasi ke dokter adalah hal penting yang harus dilakukan sebelum mudik, sebab perjalanan mudik membutuhkan kondisi fisik dan mental ibu hamil yang prima. Pemeriksaan USG diperlukan untuk mencermati apakah ibu hamil pernah memiliki riwayat pendarahan atau kontraksi dini sebelumnya. Pendarahan dan kontraksi dini dapat membahayakan ibu dan janin saat perjalanan mudik.

3. Pastikan memilih moda transportasi dengan waktu tempuh paling singkat

Pemilihan moda transportasi menjadi faktor utama yang harus menjadi perhatian bagi ibu hamil yang akan mudik untuk mengurangi resiko kelelahan.

Selain itu apabila menggunakan kendaraan pribadi, moda transportasi yang memiliki waktu tempuh paling singkat memungkinkan ibu hamil berhenti di rest area secara berkala untuk beristirahat atau peregangan.

Tips Melakukan Mudik Bagi Ibu Hamil

1. Menyediakan obat-obatan

Menyiapkan obatan-obatan merupakan langkah antisipasi apabila dalam perjalanan terjadi yang tidak diinginkan. Obat-obatan tersebut merupakan pertolongan pertama jika ibu hamil merasa mual atau pusing.

2. Beristirahat dan melakukan peregangan

Beristirahat di jalan dan melakukan peregangan selama 10-20 menit penting bagi ibu hamil agar aliran darah lancar. Bagi ibu yang naik pesawat atau kereta api sebaiknya bergerak sesering mungkin untuk mengurangi resiko varises.

3. Pastikan ibu hamil tak kurang minum

Pastikan bahwa ibu hamil terhidrasi dengan minum air putih minimal dua liter saat buka dan sahur. Selain itu, hindari minuman yang menyebabkan dehidrasi seperti kopi, teh, dan alkohol.

4. Membawa bekal sehat selama perjalanan

Ibu hamil sering kali merasa lapar. Membawa bekal selama perjalan mudik dapat mencegah ibu hamil yang gelisah dan pusing ketika lapar. Bekal sehat yang sebaiknya perlu dibawa seperti, buah, sayur, roti gandum, coklat, dan sereal.

5. Memakai baju yang longgar

Ibu hamil sering kali merasa gerah, hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan pakaian longgar dan berjenis flat. Ketika menggunakan pakaian yang longgar dan flat aman untuk menopang perut ibu hamil yang buncit sehingga dapat dengan bebas bergerak.

Risiko dan Tips Bepergian Naik Pesawat Bagi Ibu Hamil

Berpergian menggunakan pesawat terbang bagi ibu hamil umumnya dibolehkan dan tidak masalah. Akan tetapi terdapat beberapa hal yang wajib diperhatikan ketika seorang ibu hamil akan melakukan perjalanan dengan pesawat terbang.

Sebaiknya ibu hamil melakukan penerbangan saat usia kehamilan 14 hingga 27 minggu. Pada usia kehamilan 14 minggu, ibu hamil sudah melewati masa-masa mual dan sudah lebih kuat secara fisik.

Akan tetapi pada usia 36 minggu, ibu hamil sebaiknya tidak diperbolehkan untuk terbang. Bagi ibu hamil yang janinnya kembar, maka batasan waktunya adalah 32 minggu.

Dilansir dari laman RSD Sidoarjo, ibu hamil sering kali mendapat gangguan kram dan pembengkakan kaki atau mata kaki selama penerbangan di atas 3-5 jam. Gangguan yang lebih serius bisa dapat berupa pembekuan darah atau thrombosis vena.

Gejala thrombosis pembuluh vena adalah ketika bagian belakang kaki terutama di bawah lutut mengalami pembengkakan, nyeri dan merah. Penyebab kedua gangguan tersebut adalah kurang lancarnya peredaran darah.

Selain kram, berikut merupakan resiko yang dapat dirasakan oleh ibu hamil:

  1. Incompetence cervix, kondisi dimana leher rahim atau serviks lebih lemah dari biasanya
  2. Pernah mengalami perdarahan selama kehamilan
  3. Mengalami atau pernah ada riwayat diabetes saat hamil
  4. Mengalami atau pernah ada riwayat tekanan darah tinggi
  5. Mengalami atau pernah ada riwayat kelainan pada plasenta
  6. Pernah mengalami keguguran pada kehamilan sebelumnya
  7. Pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya
  8. Pernah melahirkan prematur sebelumnya
  9. Kehamilan pertama saat ibu sudah berusia 35 tahun atau lebih
Berikut merupakan tips terbang bagi ibu hamil untuk mencegah resiko-resiko yang dapat terjadi saat akan naik pesawat.

1. Sebelum keberangkatan

Jauh sebelum keberangkatan, sebaiknya cek info seputar rumah sakit atau pertolongan medis di tempat tujuan. Apabila pergi ke luar negeri yang mengharuskan vaksinasi, pastikan vaksinasi tersebut aman bagi ibu hamil.

2. Sebaiknya pergi bersama pendamping

Saat mudik menggunakan pesawat sebaiknya ibu hamil tidak pergi sendirian atau didampingi oleh pendamping yang akan membantu selama perjalanan mudik Lebaran 2023.

3. Sebelum keberangkatan

  • Tiba di bandara lebih awal agar tidak terburu-buru ketika melalui proses check-in dan security karena hal ini dapat meminimalisir stres.
  • Beritahu petugas di counter check-in bandara tentang kehamilan agar mereka mempersiapkan kebutuhan ibu hamil.
  • Pilih tempat duduk di dekat gang atau aisle agar tidak sulit keluar masuk saat ingin stretching dan ke toilet.
  • Usahakan untuk ke toilet terlebih dahulu, Ini berguna apabila pesawat delay take off namun penumpang sudah tidak diperbolehkan ke toilet.
  • Kenakan sabuk pengaman tepat di bawah perut dan selalu dipakai saat duduk.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Risa Fajar Kusuma

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Risa Fajar Kusuma
Penulis: Risa Fajar Kusuma
Editor: Nur Hidayah Perwitasari