tirto.id - Menteri BUMN Rini Soemarno mengklaim jumlah perusahaan plat merah yang mengalami kerugian sudah menurun drastis hingga tinggal segelintir saja. Bahkan, dia menyatakan Garuda Indonesia kini tidak lagi merugi.
"Garuda sudah enggak rugi. Ada beberapa yang [masih] rugi, seharusnya jumlahnya sih lebih turun. [Jumlah BUMN yang rugi] di bawah 12," kata Rini kepada wartawan usai rapat koordinasi BUMN di Senayan JCC, Jakarta pada Kamis (28/2/2019).
Rini menambahkan saat ini pemerintah juga berencana menambah jumlah Holding BUMN. Menurut dia, pembentukan holding bisa meningkatkan efisiensi BUMN dan memperbaiki kondisi keuangannya.
"Ini bisa memotong berbagai duplikasi yang ada. Contoh, setiap [BUMN] karya sekarang punya perusahaan properti. Ngapain? Kenapa itu tidak kita jadikan satu? [Jadi] Holding [BUMN] karya, jadi lebih baik dan lebih slim [ramping]," ujar Rini.
Soal pendapatan BUMN, Rini memperkirakan total nilainya mencapai Rp188 Triliun, berdasar data per akhir 2018. Dia mengatakan Kementerian BUMN menargetkan jumlah itu meningkat menjadi RP200 Triliun.
Dari pendapatan semua BUMN senilai Rp188 triliun itu, Rini menyebut, nilai penerimaan dividen oleh pemerintah mencapai RP43 Triliun.
"Total jadi yang 2018 kami setorkan ke kas negara dari pajak PNBP sama dividen itu RP432 Triliun," kata Rini.
Rini berharap sinergi antar-BUMN bisa menjadi lebih baik. Dia meminta para direksi dan jajarannya bersiap menghadapi kompetisi yang semakin berat.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom