tirto.id - Video musik Dipha Barus berjudul "Down" yang berkolaborasi dengan Cade--musikus asal Amerika Serikat--akhirnya dirilis lewat akun YouTube Ultra Music. Dalam penggarapan video tersebut, sang sutradara, Mol Edri memasukkan nuansa science fiction dan retro.
Konsep awalnya, kata Mol, seperti disampaikan oleh Dipha Barus dan Cade adalah tentang hubungan yang sempat renggang di masa pandemi ini. Serta pentingnya menjaga komunikasi sebagai inti dari sebuah koneksi.
“Gue melihat adanya kecocokan antara treatment sci-fi dan rasa nostalgia yang ada di grafis rave flyer vintage dan menurut gue, dua treatment tersebut jika dikombinasikan bisa cocok dan malah melengkapi satu dan lainnya," kata Mol Edrin seperti dilansir Antara, Senin (31/8/2020).
Dari konsep itu, Mol kemudian mencari padanan visual yang dapat merepresentasikan rasa dari arti lagu tersebut. Mol bilang, video musik itu digarap secara remote dan bertahap, karena Dipha berdomisili di Bali, sementara Cade tinggal di Los Angeles.
"Jadi kita syuting Dipha dan dancer pas kebetulan Dipha ke Jakarta, lalu kita minta Cade untuk mengirimkan hasil syuting di Los Angeles. Post-Production semua kita lakukan di Jakarta,” ujar Mol.
Proses pengerjaan video klip tersebut, kata dia, diselesaikan dalam waktu dua bulan.
Sementara itu, Dipha Barus menggatakan video musik "Down" mampu memberikan energi positif kepada penontonnya.
"Harapan gue dengan adanya kehadiran video musik ini bisa menularkan energi positif dan mengajak orang-orang untuk channeling energi positif ini," ujar Dipha Barus.
Sebelumnya, Dipha Barus mengatakan ide kolaborasi ini tercipta saat CADE (bernama asli Cade Larson) sedang bertandang ke Jakarta untuk tampil di We The Fest 2019. Namun, penggarapannya baru bisa dilakukan saat mereka berdua bertemu di Ultra Music Studio kawasan Los Angeles.
“Ide musiknya muncul saat gua sedang long trip di California highway (LA – San Francisco – Big Sur – Joshua Tree), lalu gua membuat musiknya saat menginap di Joshua Tree,” kata Dipha melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto.
“Jadi, lagu ini punya cinematic memories tentang Pacific Coast Highway, padang gurun Joshua Tree, dan Californian sky,” lanjut dia.
Dalam aransemen lagu “Down”, Dipha menyisipkan kembali frekuensi bunyi-bunyian tradisional Indonesia untuk membentuk karakteristik suara dan aransemen dasar lagunya. Kemudian, bagan tersebut dirancang adaptif agar sesuai dengan karakter vokal CADE.
“Saya dan Dipha merasa cocok ketika pertama kali bertemu di Ultra Music Studio sebelum pandemi COVID-19. Dari pertemuan pertama itu, kami merasa terhubung secara personal maupun kolaborator,” ungkap CADE.
Editor: Agung DH