Menuju konten utama

Ridwan Kamil Kritik 'Bukit Algoritma': Jangan Hanya Jadi Gimik

Ridwan Kamil menyebut jika tidak memenuhi tiga komponen penting, proyek 'Bukit Algoritma' hanya akan menjadi gimmick branding.

Ridwan Kamil Kritik 'Bukit Algoritma': Jangan Hanya Jadi Gimik
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Rabu (29/4/2020). ANTARA/Dok Humas Pemprov Jabar/pri.

tirto.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mewanti-wanti agar pembangunan 'Bukit Algoritma' yang rencananya akan dibangun oleh pihak swasta di daerah Cikidang, Sukabumi, tidak hanya sekadar gimik.

Oleh karena itu, kata dia, pembangunan "Silicon Valley-nya Indonesia" tersebut harus berdasarkan tiga komponen.

"Saya edukasi ilmunya, ya, kenapa Silicon Valley [di Amerika Serikat] sukses? Saya kasih tahu, karena di sana ada kumpulan universitas berdekatan dengan kumpulan industri-industri, berkumpul dengan finansial institusi," kata Ridwan sesudah agenda Musrenbang Jawa Barat, Senin (12/4/2021) siang.

Tiga komponen yang dimaksud oleh Ridwan adalah universitas sebagai lembaga riset, industri yang menggunakan hasil riset, dan investor.

"Kalau tiga poin tadi tidak hadir dalam satu titik, yang namanya istilah Silicon Valley itu hanya gimmick branding saja," kata dia.

"Jadi tetap, niatnya saya respons saya dukung, tapi hati-hati kepada semua orang yang dikit-dikit bilang mau bikin Silicon Valley," tambahnya.

Seperti diketahui, Indonesia akan membangun pusat pengembangan industri dan teknologi 4.0 serta pengembangan sumber daya manusia di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, bernama 'Bukit Algoritma'. Proyek di lahan seluas 888 hektare ini diperkirakan bakal menghabiskan duit Rp18 triliun.

Budiman Sudjatmiko, Komisaris PTPN V sekaligus Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya, perusahaan yang bakal menggarap proyek ini bersama BUMN PT Amarta Karya (Amka), mengatakan bahwa Bukit Algoritma akan dibuat seperti Silicon Valley Amerika Serikat yang menjadi kantor pusat berbagai perusahaan teknologi global.

Penandatanganan pembangunan proyek Bukit Algoritma dilakukan di Jakarta, Jumat lalu. Antara melaporkan tempat ini akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0, namun seorang pejabat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan belum ada usul mengenai pembentukan KEK tersebut. Sejauh ini di Sukabumi baru ada satu KEK yang disetujui pemerintah, yaitu KEK Pariwisata Lido, yang digarap oleh MNC.

Baca juga artikel terkait BUKIT ALGORITMA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Restu Diantina Putri