tirto.id - Beberapa unit smartphone layar lipat pertama Samsung, Galaxy Fold, dilaporkan mengalami masalah di layarnya, oleh beberapa jurnalis yang menerima perangkat tersebut untuk di-review.
Dieter Bohn, salah satu jurnalis tersebut, yang merupakan Executive Editor di The Verge, melontarkan keluhannya di Twitter, Rabu (17/4/2019).
"Sesuatu terjadi pada layar Galaxy Fold saya dan [itu] menyebabkan tonjolan [di layarnya]. Saya tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi dan menunggu kabar dari Samsung," tulis Bohn melalui akun @backlon.
Mark Gurman, jurnalis lainnya, yang men-cover Apple & Devices News untuk Bloomberg, juga menumpahkan kekesalannya di lini masa.
"Layar pada unit review Galaxy Fold saya benar-benar rusak dan tidak dapat digunakan hanya dalam dua hari [setelah diterima]," tulisnya melalui akun @markgurman, Rabu (17/4).
Steve Kovach, Tech Editor di CNBC, mengunggah video ke Twitter melalui akun @stevekovach dengan penampakan layar Galaxy Fold berkedip sebelah dalam mode tablet.
"Setelah pemakaian dua hari," tulis caption video Kovach, Rabu (17/4).
Seperti diketahui bahwa Galaxy Fold memiliki dua mode tampilan layar, yakni sebagai tablet (saat dibuka) dan sebagai ponsel atau smartphone (saat ditutup/dilipat).
Melansir The Verge, Samsung akhirnya buka suara menanggapi keluhan beberapa jurnalis tersebut.
Samsung mengatakan bahwa akan memeriksa unit review yang dilaporkan, mengacu pada perangkat yang bermasalah di layarnya tanpa penyebab yang belum pasti.
"Unit review kami menunjukkan tonjolan [di layarnya] yang tampaknya hasil dari 'sesuatu' di antara layar dan engsel yang akhirnya merusak layar. Kami belum memiliki jawaban yang jelas di sana," kata pihak Samsung.
Dijelaskan secara terpisah, Samsung menilai bahwa beberapa pengulas melaporkan telah melepas lapisan atas layar yang menyebabkan kerusakan di layarnya. Menurut Samsung, layar utama Galaxy Fold memiliki lapisan pelindung atas, yang merupakan bagian dari struktur panel yang dirancang untuk melindunginya dari goresan.
"Melepas lapisan pelindung atau menambahkan perekat ke tampilan utama dapat menyebabkan kerusakan. Kami akan memastikan informasi ini disampaikan dengan jelas ke pelanggan kami," ujar pihak Samsung.
Galaxy Fold, yang dijual dengan harga Rp27 jutaan di Amerika Serikat, diklaim Samsung telah melewati uji ketat ketahanan di layarnya, yang mampu bertahan kendati telah dilipat (ditutup) dan dibuka lebih dari 200 ribu kali.
Kendati sedang diguncang isu layarnya yang bermasalah, Galaxy Fold tetap akan diluncurkan di Amerika Serikat pada 26 April mendatang. Sebagai informasi, Galaxy Fold pada sesi pre-order-nya, Jumat (12/4) lalu, ludes dipesan dalam satu hari.
"Samsung PR: 'Tidak ada perubahan pada rencana kami meluncurkannya di AS pada tanggal 26 April'," tulis Joanne Stern, kolumnis teknologi di WSJ, melalui akun personalnya, @JoannaStern, Rabu (17/4).
Editor: Ibnu Azis