Menuju konten utama

Respons Jokowi usai 5 Orang Nahdliyin Bertemu Presiden Israel

Jokowi menegaskan sikap Indonesia tidak akan membangun komunikasi politik dengan Israel.

Respons Jokowi usai 5 Orang Nahdliyin Bertemu Presiden Israel
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat peluncuran digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan event di Jakarta, Senin (24/6/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan sikap Indonesia tidak akan membangun komunikasi politik dengan Israel. Hal itu sebagai bentuk penegasan setelah ada lima orang WNI yang mengklaim sebagai bagian dari Nahdliyin dan menemui Presiden Israel, Isaac Herzog.

"Karena sikap Pemerintah itu jelas, sesuai pembukaan UUD 1945," kata Jokowi saat akan berangkat ke Abu Dhabi, di Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa (16/7/2024).

Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia akan selalu mengikuti tata tertib dunia agar menjaga kemerdekaan dan perdamaian abadi. Jokowi menegaskan bahwa pedoman itulah yang harus dipegang selamanya.

"Indonesia akan selalu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Itu yang harus kita pegang," kata Jokowi.

Dia menyerahkan sepenuhnya proses mekanisme disiplin mengenai lima orang Nahdliyin tersebut kepada PBNU. Jokowi menegaskan tak akan ikut campur.

"Jelas sekali, jadi tolong ditanyakan ke PBNU," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf, akan memanggil lima orang yang mengklaim sebagai warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin yang menemui Presiden Israel Isaac Herzog. PBNU saat ini sedang mendalami persoalan ini PBNU juga segera memanggil mereka untuk dimintai tabayun.

Kelima orang yang mengatasnamakan nahdliyin tersebut adalah Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun, dan Izza Annafisah Dania.

“Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang dan siapa yg memberangkatkan serta hal hal prinsip lainnya,” kata sosok yang disapa Gus Ipul dalam keterangan pers, Senin (15/7/2024).

Menurut Gus Ipul, kepergian lima orang ini ke Israel adalah tindakan yg sangat sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina. Apalagi, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan terus menerus yang dilakukan Israel.

“Kepergian mereka ke Israel adalah tindakan yang sangat sangat tidak bijaksana, membingungkan dan mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” kata dia.

Baca juga artikel terkait KONFLIK ISRAEL-PALESTINA atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang