tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Beringin Sila, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia berharap bendungan tersebut bisa membuat produktivitas padi naik drastis.
"Kita harapkan dari enam bendungan yang nanti akan selesai tahun depan semuanya di NTB, produktivitas padi di NTB bisa naik drastis," kata Jokowi dikutip dari Antara, Kamis (29/12/2022).
Jokowi menjelaskan Bendungan Beringin Sila merupakan bendungan keempat yang diresmikan dari enam bendungan yang dibangun pemerintah di NTB.
Bendungan itu menelan anggaran sebesar Rp1,7 triliun, memiliki luas genangan 126 hektare, dan bisa mengairi sawah sekira 3.500 hektare.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB pada 2021 provinsi itu membukukan produksi padi sebesar 1,42 juta ton gabah kering giling (GKG), meningkat 102.370 ton atau sebesar 7,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan jumlah tersebut, tingkat produksi beras NTB pada 2021 mencapai 808.510 ton atau meningkat 58.300 ton dibanding tahun sebelumnya.
Kabupaten Lombok Tengah menjadi daerah penghasil padi terbanyak di antara 10 kabupaten/kota di NTB pada 2021 dengan jumlah 357.910 ton diikuti Kabupaten Sumbawa sebesar 287.480 ton.
Jokowi merinci Bendungan Beringin Sila merupakan bendungan ke-35 yang telah selesai dibangun dan dioperasikan oleh pemerintah dalam delapan tahun terakhir. Selain untuk kepentingan irigasi pertanian, bendungan-bendungan tersebut juga dimanfaatkan untuk menjaga cadangan air baku di NTB yang di masa lalu kerap mengalami kesulitan air.
Bendungan Tiu Suntuk Rampung Tahun 2023
Khusus untuk Pulau Sumbawa, Jokowi menyebutkan bahwa tahun depan ada Bendungan Tiu Suntuk di Kabupaten Sumbawa Barat yang diproyeksikan pembangunannya rampung.
"Yang (Bendungan) Tiu Suntuk, Insyaallah tahun depan, tahun 2023 selesai," kata Jokowi.
Selain kedua bendungan tersebut, empat bendungan yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) di NTB adalah Bendungan Tanju, Bendungan Mila, Bendungan Bintang Bano, dan Bendungan Meninting.