Menuju konten utama

Renault Hentikan Produksi Usai Terdampak Serangan Siber

Serangan siber mendorong Renault menghentikan produksi di beberapa pabrik di Perancis sebagai bagian dari tindakan pencegahan.

Renault Hentikan Produksi Usai Terdampak Serangan Siber
Ilustrasi. Mobil pebalap F1 Renault Jolyon Palmer. ANTARA FOTO/Reuters/Eric Gaillard

tirto.id - Gelombang serangan siber yang melanda dunia juga dialami produsen mobil Perancis Renault. Karena serangan itu, Renault terpaksa menghentikan produksi di beberapa pabrik untuk mencegah penyebaran virus ini.

“Kami terkena (serangan cyber),” ungkap seorang juru bicara Renault sebagaimana dilansir dari Antara.

Ia mengatakan pihaknya sedang menelaah situasi tersebut untuk mencoba menemukan solusi. “Pekerjaan berlangsung sejak tadi malam. Kami melakukan apa yang diperlukan untuk mengatasi serangan ini.”

Serangan itu mendorong Renault menghentikan produksi di beberapa pabrik di Perancis sebagai bagian dari tindakan yang diambil untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Perusahaan tersebut tidak mengungkapkan lokasi pabrik itu, namun seorang narasumber serikat mengatakan pabrik di Sandouville di Normandia utara adalah salah satu pabrik utama yang terkena dampaknya.

Seorang juru bicara di pabrik tersebut, yang 3.400 karyawannya biasanya memproduksi sekitar 640 kendaraan utilitas setiap hari, membenarkan pabrik itu menjadi korban serangan siber.

Tim sedang berusaha menangani masalah itu, dan dia memperkirakan pekerjaan akan dilanjutkan pada Senin (15/5/2017) pagi waktu setempat.

Kepolisian Perancis mengungkapkan, serangan siber global yang belum pernah terjadi telah memengaruhi lebih dari 75.000 korban di puluhan negara. Hal ini dipaparkan sehari setelah ransomware menyerang bank-bank Rusia, rumah sakit Inggris, dan pabrik mobil Eropa.

“Ini angka sementara dari jumlah komputer yang terinfeksi dan dapat melonjak tajam dalam beberapa hari ke depan,” kata Valerie Maldonado, wakil kepala Kantor Anti-Kejahatan Cyber Kepolisian Perancis.

Polisi Prancis menyebut modus serangan online tersebut “sangat berbahaya.”

“Begitu komputer pertama terinfeksi, virus menyebar ke seluruh jaringan yang terhubung dengannya, melumpuhkan semua komputer yang seluruh datanya dienkripsinya," jelasnya.

Baca juga artikel terkait RANSOMWARE WANNACRY atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari