tirto.id - Presiden Joko Widodo akan melantik Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Yudian Wahyudi sebagai Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), hari ini (5/2/2020)
Hal ini dikonfirmasi Stafsus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo, Selasa (4/2/2020) kemarin.
"Pelantikan Prof Yudian," katanya. "Yang dilantik Prof Yudian saja," Benny menambahkan.
Pelantikan akan digelar pukul 15.00 WIB di Istana Negara.
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan, pengangkatan Yudian sebagai Kepala BPIP karena rektor UIN Suska itu memenuhi kompetensi fungsi BPIP sebagai pembina ideologi Pancasila.
“Yang bersangkutan dianggap sangat pantas, sangat sangat pantas untuk memimpin lembaga tersebut dalam upaya pembinaan ideologi pancasila,” kata Fadjroel di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Mengutip laman UIN Jogja, Yudian adalah lulusan PhD Islamic Studies dari McGill University pada 2002. Sementara S1 dan S2-nya dirampungkan di UIN Jogja (dulu bernama IAIN).
Tahun 2015 lalu, dia menerbitkan buku Hukum Islam antara Filsafat dan Politik. Dia juga banyak menulis soal filsafat Islam, menurut profil resmi di Google Scholar. Pada 2009, Yudian juga menerbitkan buku Gerakan Wahabi di Indonesia Dialog dan Kritik.
Di antara karya-karyanya itu, sependek daftar di Google Scholar, tak ada yang membicarakan Pancasila.
Kursi Kepala BPIP sebelumnya dipegang oleh Yudi Latief. Namun, penulis buku Revolusi Pancasila ini mundur pada 7 Januari 2018. Kursi Kepala BPIP lantas dipegang pelaksana tugas Hariyono.
Saat mengumumkan undur diri lewat Facebook, Yudi mengatakan banyak kendala selama ia menjabat. Dari mulai anggaran yang lambat turun, hingga telatnya hak keuangan para anggota. Salah satu yang gajinya telat dibayar adalah Peter Kasenda, sejarawan yang meninggal dunia pada 10 September 2018.
BPIP sendiri adalah lembaga yang bertanggung jawab langsung kepada presiden. Tugasnya "membantu presiden merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan."
Lembaga ini juga berfungsi "melawan paham-paham yang bertolak belakang atau bertentangan dengan Pancasila."
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Rio Apinino