Menuju konten utama
Kuliner Nusantara

Rekomendasi Kuliner di Sepanjang Trans Jawa saat Mudik Lebaran

Berikut ini rekomendasi kuliner di sepanjang Trans Jawa yang bisa dicoba saat mudik Lebaran.

Rekomendasi Kuliner di Sepanjang Trans Jawa saat Mudik Lebaran
Sejumlah pemudik melintas di jalur Pantura Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/nym.

tirto.id - Puncak arus mudik Lebaran 2023 akan terjadi mulai Rabu 19 April 2023 hingga Jumat 21 April 2023.

Untuk meminimalisir kelelahan saat mudik, tak ada salahnya untuk mencicipi beberapa kuliner lezat sepanjang Tol Trans Jawa yang dilalui.

Mudik merupakan tradisi rutin yang dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Lebaran Idul Fitri 1444 H sendiri baru dapat dipastikan dari sidang isbat lebaran Kementerian Agama (Kemenag RI) Kamis, 20 April 2023.

Sementara itu, Lebaran Muhammadiyah tahun ini dipastikan akan terjadi pada Jumat, 21 April 2023, sedangkan pemerintah diprediksi pada Sabtu, 22 April 2023.

PT Jasa Marga (Persero) memperkirakan puncak arus mudik lebaran terjadi pada Rabu 19 April 2023, sedangkan untuk puncak arus balik pada Selasa 25 April 2023.

Untuk mengatasi kemacetan di beberapa ruas jalan tol, petugas akan memberlakukan sistem satu arah.

Polri juga sudah menentukan titik-titik krusial yang berpotensi terjadi lonjakan mudik Lebaran.

Lantas untuk jalur Tol Trans Jawa menuju Jawa Tengah, wilayah Tol Cipali menjadi titik krusial arus mudik dan arus balik.

Rekomendasi Kuliner di Sepanjang Tol Trans Jawa

Tol trans Jawa sendiri menghubungkan dua kota besar yaitu Jakarta dan Surabaya. Hal tersebut menyebabkan sepanjang tol terdapat beragam kuliner lezat yang kebanyakan merupakan makanan khas dari tiap daerah.

Berikut beberapa rekomendasi kuliner tersebut seperti dikutip situs Wonderful Indonesia:

1. Telur Asin (Brebes)

Telur asin

Telur asin. FOTO/IStockphoto

Sepanjang rute Pantura Anda akan banyak menemukan kuliner telur asin.

Bahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menetapkan telur asin sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.

2. Sate Batibul (Tegal)

SATE KAMBING

Ilustrasi sate kambing muda. foto/Istockphoto

Sate Kambing muda khas Tegal ini sudah tidak diragukan lagi cita rasanya.

Dagingnya yang empuk dengan siraman sambal kecap semakin menambah nafsu makan saat beristirahat Bersama keluarga.

Anda bisa mencoba sate kambing Bang Alwi dengan harga satu porsi (10 tusuk) dibanderol dengan Rp20.000.

3. Nasi Jamblang dan Empal Gentong (Cirebon)

Nasi Jamblang Cirebon

Nasi Jamblang Cirebon. foto/istockphtoo

Salah satu hidangan khas Cirebon ini biasa disajikan secara prasmanan dan dibungkus dengan daun.

Menu pendamping nasi jamblang sendiri terdiri sayur tahu, semur daging/hati, telur orak arik/goreng, ikan rebus/asin, tahu, hingga tempe goreng.

Selain itu, pemudik juga bisa menikmati hidangan empal gentong. Makanan sejenis sup kari daging ini kerap menjadi incaran para pemudik.

Dua tempat yang paling terkenal dengan empal gentong-nya adalah empal gentong Mang Darma di jalan Slamet Riyadi dan empal gentong Haji Apud di jalan Tuparev.

4. Tengkleng dan Sate Kambing (Solo)

Ilustrasi tengkleng

Ilustrasi tengkleng. FOTO/iStockphoto

Hidangan berbentuk sup yang berisi potongan daging kambing ini menjadi salah satu makanan khas kota Solo.

Sausnya mirip dengan gulai bumbu kuning, akan tetapi sedikit lebih encer.

Selain tengkleng, tempat makan terkenal lainnya adalah Sate Kambing Pak Manto. Salah satu hidangan khasnya adalah sate buntel (sate kambing yang dicincang dan dibungkus dengan lemak kambing).

5. Nasi Pecel (Ngawi)

Pecel Madiun

Pecel Madiun. Getty Images

Salah satu hidangan khas Ngawi adalah nasi pecel. Nasi pecel biasanya disajikan dengan pecel berisi sayuran dan saus kacang.

Nasi Pecel Lethok Mbah Jan di jalan Trunojoyo, Ngawi bisa menjadi salah satu rekomendasi tempat makan terbaik hidangan ini.

6. Wedang Ronde (Salatiga)

Wedang Ronde

Wedang Ronde, makanan penutup tradisional Jawa yang terbuat dari tepung beras ketan yang diisi dengan kacang dalam sirup jahe.

Saat Anda berada di Salatiga, tidak ada salahnya mencicipi minuman tradisional ini.

Wedang ronde biasa diracik dari campuran tepung beras dan gula merah dengan bagian dalamnya berisi kacang yang sudah digerus.

Adonan tersebut kemudian dicelupkan ke dalam air jahe. Wedang jahe lebih enak disajikan selagi masih hangat.

7. Bubur Sruntul (Mojokerto)

Bubur sumsum

Bubur sumsum kuah gula jawa. FOTO/IStockphoto

Makanan khas Mojokerto ini terkenal sebagai makanan penutup yang terdiri dari potongan tepung sagu berbentuk bola kecil yang lengket dan kenyal.

Tempat paling populer untuk mencicipi bubur ini di Mojokerto adalah bubur sruntul Bu Saudah, yang terletak di jalan Mayjen Sungkono, tepat di seberang lapangan sepak bola.

8. Geblek (Kulon Progo)

Salah satu camilan khas ini banyak ditemukan di kios makanan ringan sepanjang Kulonprogo.

Geblek terbuat dari tepung tapioka dan memiliki bentuk seperti nomor delapan. Geblek biasanya disajikan dengan tempe besengek atau tempe dengan santan dan gula jawa.

9. Mangut Lele (Bantul-Yogyakarta)

Ilustrasi Mangut Lele

Ilustrasi Mangut Lele. foto/IStockphoto

Salah satu hidangan khas Bantul adalah Mangut lele (lele bakar dengan cabai).

Salah satu tempat paling populer yang menyajikan hidangan tradisional ini adalah mangut lele Mbah Marto, yang terletak di dusun Ireng-Ireng, Saraban, Panggungharjo, Sewon.

10. Sego Abang (Gunung Kidul)

Ilustrasi nasi merah

Ilustrasi sego abang. FOTO/IStockphoto

Salah satu cemilan kuliner khas Gunung Kidul adalah Sego Abang (Nasi Merah). Nasi yang dikukus dalam lempung ini disajikan dengan tempe tepung goreng, ayam goreng kering, dan urap.

Baca juga artikel terkait KULINER MUDIK atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno