tirto.id - Wakil Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Bambang Ekajaya, mendukung usulan Calon Presiden Anies Baswedan mengenai pengubahan skema pembiayaan kredit perumahan rakyat (KPR) bagi pekerja informal. Usulan tersebut dinilai bakal membantu gen z pekerja informal punya rumah.
"Ini yang memang harus kita perjuangkan. Tentu konsumen informal yang berkualitas seperti pedagang-pedagang kecil, pekerja freelance yang umumnya gen Z yang dengan internet makin baik, menjadi youtuber, IT programer dan lain lain yang kerja base on project sering kesulitan untuk mendapat rumah bersubsidi," ucap Bambang kepada Tirto, Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Bambang menilai, bahwa saat ini perbankan lebih mudah menilai calon konsumen KPR yang bekerja sebagai karyawan baik itu Pegawai Negeri Sipil (PNS), swasta, TNI, maupun polisi. Oleh karena itu, sektor informal menjadi kaum yang termarjinalkan atau terasingkan.
"Kemudahan yang diusulkan paslon no 1 sebenarnya bagian dari usulan yang sering kami sampaikan ke pihak perbankan dan pemerintah. Selama ini sektor informal menjadi kaum yang termarjinalkan, karena perbankan yang mengutamakan asas prudent menganggap rumah bersubsidi untuk konsumen yang berpenghasilan tetap," ucap Bambang.
Bambang juga mengaku kesulitan dengan calon konsumen dari sektor informal seringkali ditolak karena tidak mempunyai pendapatan yang tidak tetap. Padahal, menurut Bambang konsumen tersebut sebenarnya memenuhi syarat.
"Saya pun sering mengalami calon konsumen di tolak karena pendapatan tidak tetap. Padahal, yang bersangkutan sebenarnya qualified," kata Bambang.
Lebih lanjut, Bambang pun mengusung adanya terobosan dari pihak analis perbankan agar para masyarakat khususnya yang sektor informal bisa terlayani dengan baik.
"Perlu terobosan-terobosan pihak analis perbankan untuk bisa melayani konsumen di sektor informal. Mudah-mudahan janji politik ini bisa terwujud ke depan, siapapun pemenangnya untuk mengatasi backlog perumahan yang sudah hampir 13 juta (penduduk)," kata Bambang.
Selain pelayanan yang baik dari pihak perbankan ke sektor informal, Bambang juga mengusulkan untuk kredit dan renovasi rumah.
"Juga untuk kredit konstruksi dan renovasi rumah asal tanahnya sudah bersertifikat. Prinsipnya, ada jenis kredit untuk kebutuhan tersebut, hanya tidak mudah awam bisa mendapatkannya Juga suku bunganya yang tinggi memberatkan calon konsumen," pungkas Bambang.
Sebelumnya, Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan akan mengubah skema pembiayaan kredit perumahan rakyat (KPR) jika terpilih di Pemilu 2024. Dia menuturkan langkah tersebut dilakukan untuk mempermudah para masyarakat bisa mendapat rumah.
"Jadi saat ini skema pembiayaan untuk kredit rumah itu rumit dan berpihak kepada mereka yang berada di sektor formal, dan mereka-mereka yang bekerja mandiri sektor informal selalu kesulitan untuk mengakses," kata Anies di Gereja Bethel Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/11/2023).
Anies menuturkan regulasi diharapkan bisa menyederhanakan skema pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang hendak membangun rumah sendiri. Dia merinci lebih dari 80 persen orang membangun rumah tanpa kontraktor.
"Kalau kita tahu rakyat kita membangun rumahnya sendiri kenapa kita tidak membuat ketentuan yang memungkinkan orang membangun rumah sendiri dan bisa mengakses KPR. Sederhana sekali, jadi kehadiran negara itu membuat regulasi sesuai kebutuhan, bukan kenyamanan negara," kata Anies.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang