tirto.id - Kementerian Keuangan mencatat realisasi aggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 baru sebesar Rp22,6 triliun sampai dengan 25 Maret 2022. Realisasi ini baru lima persen dari pagu anggaran ditetapkan sebesar Rp455,62 triliun.
"Jadi ini perlu untuk dipacu karena kita sedang masuk pada bulan ketiga," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (28/3/2022).
Sri Mulyani merinci, realisasi PEN 2022 terdiri dari penanganan kesehatan sebesar Rp800 miliar untuk fasilitas pabeanan vaksin dan alat kesehatan. Kemudian untuk perlindungan sosial (perlinsos) realisasinya adalah Rp21,2 triliun untuk beberapa program seperti PKH, sembako, BLT Desa, hingga kartu prakerja.
"Serta pemulihan ekonomi baru Rp600 miliar terutama untuk pariwisata, pangan, dan insentif perpajakan," ungkapnya.
Pemerintah memang sengaja membuat tiga kategori pada tahun ketiga sesudah pandemi. Dengan demikian, bisa lebih fokus untuk sektor-sektor yang diharapkan bisa pulih.
Berdasarkan catatan Kemenkeu, anggaran PEN 2022 untuk penanganan kesehatan sebesar Rp122,54 triliun. Alokasi ini difokuskan untuk lanjutan penanganan covid-19 dan percepatan serta perluasan vaksinasi.
Kemudian untuk perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp154,76 triliun. Anggaran perlinsos Ini digunakan untuk menjaga daya beli masyarakat dan rentan, serta penanganan kemiskinan ekstrem.
Terakhir, anggaran sebesar Rp178,32 triliun untuk penguatan pemulihan ekonomi. Alokasi anggaran pada klaster ini difokuskan untuk penciptaan lapangan kerja serta peningkatan produktivitas.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Bayu Septianto