Menuju konten utama

Pemerintah Gelontorkan Rp13 T Dana PEN untuk Infrastruktur Digital

Pemerintah berencana memperkuat ketahanan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pemulihan pasca pandemi melalui penguatan digital.

Pemerintah Gelontorkan Rp13 T Dana PEN untuk Infrastruktur Digital
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers terkait tindak lanjut putusan Mahkamah Konstitusi atas pengujuan formil UU Cipta Kerja di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (29/11/2021). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah mengalokasikan Rp13 triliun dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional tahun 2022 untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital, termasuk untuk sejumlah destinasi wisata prioritas.

Pemerintah berencana memperkuat ketahanan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pemulihan pasca pandemi.

“Ini merupakan kebijakan antisipatif terhadap perubahan konsep pariwisata di masa mendatang,” ujar Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Rabu (16/2/2022).

Ia menjelaskan, berdasarkan data UN World Tourism Organization (UNWTO), pandemi berdampak pada penurunan pendapatan global sekitar 2 triliun dolar AS dari sektor pariwisata. Sementara, penurunan trefik wisatawan mancanegara juga sangat signifikan, yakni sebesar 80 persen.

“Dampaknya, lebih dari 100 juta orang yang bekerja secara langsung atau tidak langsung di industri ini menjadi sangat terdampak,” kata dia.

Airlangga mengimbuhkan Indonesia ingin menjadi pelopor inovasi bersama di G20 guna memulihkan pariwisata melalui metode seamless travelling.

Selaku ketua ASEAN tahun depan, Indonesia juga mendukung langkah negara-negara di kawasan yang telah mengidentifikasi berbagai program untuk memulihkan pariwisata melalui penguatan digital, mulai dari capacity building for tourism professionals hingga strategi pemasaran via digital platform yang tercantum dalam ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) Implementation Plan.

Selain itu, di tataran global perlu adanya penyamaan persepsi dalam memastikan keselamatan wisatawan dan meningkatkan devisa pariwisata. Karena itu, G20 menjadi forum yang sangat relevan dan penting bagi dunia untuk bekerja sama memastikan adanya progress inovasi dan keselarasan mekanisme yang mendukung mobilitas wisatawan secara aman, berstandar, dan sehat.

“Pengakuan vaksin global tanpa diskriminatif dan harmonisasi standar protokol kesehatan global melalui, antara lain, interoperabilitas sistem informasi kesehatan at the point of entry merupakan salah satu upaya yang dapat dan patut didukung oleh seluruh anggota G20,” tandas dia.

Baca juga artikel terkait DANA PEN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri