Menuju konten utama

Ratusan Orang yang Bersihkan Tumpahan Minyak Karawang Kena Penyakit

Sebanyak 992 warga yang ikut membersihkan tumpahan minyak di Karawang terserang penyakit gatal-gatal dan infeksi saluran pernapasan akut.

Ratusan Orang yang Bersihkan Tumpahan Minyak Karawang Kena Penyakit
Warga mengumpulkan limbah tumpahan minyak "Oil Spill" yang tercecer milik Pertamina di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.

tirto.id - Ratusan warga yang ikut membersihkan tumpahan minyak milik Pertamina di pantai Karawang, Jawa Barat ikut terkena penyakit, seperti gatal-gatal dan infeksi saluran pernapasan akut. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan dan Kebersihan Pemkab Karawang Wawan Setiawan.

Jumlah warga di sekitar wilayah pesisir Pantai Utara yang ikut terkena penyakit gatal-gatal dan infeksi saluran pernapasan akut, kata Wawan, sebanyak 992 orang.

"Itu diketahui dari pendataan di lapangan. Kebanyakan yang mengeluhkan penyakit di posko kesehatan merupakan warga yang ikut membersihkan area bibir pantai," kata Wawan di Karawang, Sabtu (3/8/2019), seperti dikutip Antara.

Ratusan warga itu ikut membersihkan Pantai Karawang menyusul tumpahnya minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Aktivitas pembersihan itu masih dilakukan hingga saat ini. Bahkan, limbah minyak juga menyebar hingga ke tambak-tambak.

Warga yang ikut membersihkan limbah minyak itu dibayar Rp100 ribu per hari dan mendapatkan makan dari pihak Pertamina.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan tumpahan minyak sumur YYA Blok Offshore North West Java (ONWJ) berakibat buruk bagi biota laut di perairan Karawang, seperti ikan, udang, dan rumput laut. Tambak garam petani juga turut terdampak tumpahan minyak.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto. Menurut dia, dampak buruk muncul karena tumpahan minyak Pertamina mengandung bahan berbahaya untuk biota laut.

“Yang jelas dampak pencemaran ini akan langsung berdampak pada ikan, udang, rumput laut dan garam karena bahan-bahan tumpahan minyak ini kan banyak juga mengandung bahan berbahaya dan mematikan,” kata Slamet di Gedung KKP, Jakarta pada Kamis (1/8/2019).

Oleh karena itu, Slamet mengatakan pemerintah berencana segera mengupayakan penanganan terhadap dampak pencemaran lingkungan dari tumpahan minyak tersebut. Soal estimasi kerugian akibat tumpahan minyak Pertamina, Slamet mengaku KKP belum memiliki angka pasti. Sebab, besaran kerugiannya diperkirakan terus bertambah.

Menurut Slamet, KKP akan segera berkoordinasi dengan Pemda Karawang untuk mendata kerugian akibat dampak tumpahan minyak Pertamina. “Ini masih meluas lagi, itu kita masih mendata lagi. Nilai kerugiannya masih kita koordinasikan dengan Dinas KKP Karawang,” ujar Slamet.

Baca juga artikel terkait MINYAK TUMPAH

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH