tirto.id - Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa sidang kabinet perdana yang dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan membahas mengenai transisi pemerintahan dari kabinet saat ini menuju kabinet berikutnya. Jokowi menyampaikan, transisi kabinet harus dipersiapkan sejak dini karena mengingat pelantikan presiden terpilih akan dilaksanakan kurang dari dua bulan mendatang.
“Masalah yang lain-lain memang untuk keberlanjutan ini apa, transisi apa yang harus disiapkan oleh semua kementerian. Itu saja kira-kira,” kata Jokowi dikutip dalam saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/8/2024).
Selain itu, Jokowi juga akan membahas mengenai kondisi indeks manajer pembelian atau purchasing managers index (PMI) yang berguna menjadi indikator ekonomi yang mengukur arah perkembangan tren ekonomi pada sektor manufaktur dan jasa.
Selain itu, Jokowi berharap bahwa sidang kabinet menjadi penanda dan pesan bagi semua pihak bahwa IKN telah siap untuk digunakan.
“Kita akan menjelaskan kembali mengenai IKN," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memuji kondisi IKN yang menurutnya bersih dari polusi. Dia juga menyebut untuk pertama kalinya seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju diajak secara bersamaan dan diharapkan turut merasakan bersihnya udara IKN.
“Saya ingin Pak Wapres, Pak Prabowo dan semua menteri merasakan betapa bersihnya udara di pagi hari di IKN. Tadi kita cek untuk air quality indeks-nya 6," kata dia.
Selain sidang kabinet, Jokowi juga menjelaskan bahwa akan ada sejumlah agenda peresmian peletakkan batu pertama atau groundbreaking yang akan dia lakukan bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin maupun terpisah.
“Ada groundbreaking beberapa. Dari investor termasuk juga Istana Wapres akan di-groundbreaking oleh Pak Wapres," kata dia.
Dalam sidang kabinet tersebut seluruh menteri dan pejabat setingkat menteri dijadwalkan hadir. Kecuali Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, yang berhalangan karena cuti dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspa Yoga, yang berhalangan karena tugas khusus.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz