Menuju konten utama

Ramadhan Berapa Hari Lagi & Kapan Awal Puasa Muhammadiyah-NU?

Muhammadiyah dengan NU dan pemerintah kemungkinan mengawali puasa di hari yang sama atau juga berbeda. Simak kapan hari pertama Puasa & jadwal Sidang Isbat.

Ramadhan Berapa Hari Lagi & Kapan Awal Puasa Muhammadiyah-NU?
Para Santri bergegas untuk menunaikan Shalat Maghrib. tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Ramadhan 2025 tinggal beberapa hari lagi. Adapun pemerintah umumnya mengawali puasa, sama dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU), yang ditentukan melalui Sidang Isbat. Sedangkan Muhammadiyah sudah menentukan hari pertama puasa 2025 terlebih dahulu.

Awal Pemerintah dan kalangan NU dan Muhammadiyah tak jarang berbeda hari. Hal tersebut berkaitan dengan metode penentuan awal puasa yang memang berbeda. Muhammadiyah sudah mengetahui terlebih dahulu tanggal 1 Ramadhan karena hanya menggunakan metode hisab (hitungan astronomi).

Sebaliknya, pemerintah dan NU menggunakan metode hisab yang dipadukan dengan rukyat (pengamatan). Hal itu untuk memastikan terlihatnya bulan sabit baru atau hilal sebagai penanda awal bulan di kalender Hijriah. Hasil hisab yang kemudian dipadukan melalui rukyat itu akan diumumkan pada Sidang Isbat.

Awal Puasa Ramadhan 2025 Muhammadiyah Tanggal Berapa?

Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa 1446 Hijriah pada Sabtu, 1 Maret 2025. Atau dengan kata lain, 1 Ramadhan Muhammadiyah dimulai pada Jumat, 28 Februari 2025 petang dan mengawali Tarawih pertama pada malam di hari Jumat tersebut.

Ketetapan puasa pertama Muhammadiyah ini didasarkan pada Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang telah diluncurkan Muhammadiyah sejak 1 Muharram 1446. Selain Ramadhan, melalui KHGT pula Muhammadiyah sudah mengetahui tanggal pasti Idulfitri yang jatuh pada 30 Maret 2025.

KHGT tersebut digunakan Muhammadiyah sebagai adopsi dari ‘Kriteria Turki 2016’, yang merupakan hasil forum Muktamar Kalender Islam Global di Turki pada 2016. Melansir laman Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, KHGT menggunakan beberapa parameter, yang salah satunya ialah seluruh bumi sebagai satu matlak (zona waktu).

Dalam KHGT tersebut, ketinggian bulan minimal 5 derajat, dan elongasi 8 derajat sebelum pukul 00:00 UTC. Dengan standar ini, Muhammadiyah menganggap KHGT lebih universal dibandingkan kalender berbasis lokal.

Awal Puasa Ramadhan 2025 Tanggal Berapa?

Berdasarkan kalender Hijriah Kementerian Agama (Kemenag), tanggal 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, atau dengan kata lain Ramadhan 1446 Hijriah bisa dimulai sejak Jumat, 28 Februari 2025.

Namun sebagai catatan, bahwa kalender tersebut tidak bisa menjadi satu-satunya acuan pemerintah. Sebab, pemerintah akan menentukan hari-hari penting Islam, salah satunya 1 Ramadhan melalui Sidang Isbat.

Kapan Sidang Isbat 2025 & Perkiraan Awal Puasa Menurut Hisab

Sidang Isbat penentuan hari pertama puasa 1446 akan digelar pada Jumat, 28 Februari 2025 sore-malam, bertepatan dengan 29 Syaban 1446 Hijriah. Sidang dijadwalkan akan digelar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat dan dipimpin Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.

Sidang tersebut turut dihadiri berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ahli falak, serta perwakilan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Mahkamah Agung.

Ada 3 rangkaian Sidang Isbat penentuan puasa pada 2025. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.

Sampai saat ini, belum diketahui tanggal pasti hari pertama puasa 2025 menurut pemerintah, yang biasanya sama dengan NU. Berdasarkan kalender Kemenag yang didasarkan hisab, hari pertama puasa bisa jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Seterlambat-terlambatnya, puasa juga bisa digelar per-Minggu, 2 Maret 2025.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Edusains
Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus