tirto.id - Tak seberapa lama setelah wafatnya ibunda Pep Guardiola akibat virus Corona COVID-19, kabar duka kembali menyelimuti sepak bola dunia. Radomir Antic yang merupakan mantan pelatih tiga klub besar La Liga Spanyol, yakni Barcelona, Atletico Madrid, dan Real Madrid, meninggal dunia.
Radomir Antic wafat pada Senin (6/4/2020) waktu setempat di Madrid, Spanyol, dalam usia 71 tahun. Belum diungkapkan penyebab kematian sosok yang sangat berpengalaman melatih klub-klub La Liga Spanyol ini.
“Radomir Antic, yang menangani FC Barcelona pada 2003, meninggal hari ini. Keluarga Barca berduka karena kehilangan seorang pria yang sangat dicintai di dunia sepakbola. Istirahat dengan damai,” tulis akun Twitter Barcelona, Senin (6/4/2020).
Atletico Madrid, klub yang dibesut Radomir Antic pada 1995–1998, 1999, dan 2000 dengan meraih gelar juara La Liga serta Copa del Rey 1995/1996, juga sangat berduka atas wafatnya sang mantan pelatih.
"Keluarga besar Atletico Madrid turut berduka atas kepergian Radomir Antic, salah satu pelatih legendaris kami. Anda akan selalu berada di hati kami. Rest in peace," sebut Atletico Madrid di Twitter.
Akun resmi FIFA World Cup di Twitter juga mengucapkan belansungkawa atas wafatnya Radomir Antic yang membesut Timnas Serbia di Piala Dunia 2010 silam.
“Kami sedih mengetahui meninggalnya pelatih legendaris Radomir Antic yang memimpin Serbia di Piala Dunia FIFA 2010 Afrika Selatan. Pikiran kami bersama keluarga dan teman-temannya selama ini. Istirahat dengan damai,” tulisnya.
Lahir di Zitiste (kini termasuk wilayah Serbia), Yugoslavia, tanggal 22 November 1948, Radomir Antic lebih banyak menjalani kariernya sebagai pelatih di kompetisi La Liga Spanyol.
Selain Real Madrid, Atletico Madrid, dan Barcelona, Radomir Antic juga pernah membesut sejumlah klub Spanyol lainnya termasuk Real Zaragoza, Real Oviedo, serta Celta Vigo.
Setelah menuntaskan tugasnya sebagai pelatih Timnas Serbia di Piala Dunia 2010, Radomir Antic berkarier di Liga Super Cina dengan menukangi Shandong Luneng dan Hebei China Fortune pada 2012 dan 2015 sebelum mengakhiri karier melatihnya.
Editor: Fitra Firdaus