tirto.id - Pape Diouf meninggal dunia akibat terinfeksi virus Corona atau COVID-19. Mantan presiden klub Ligue1 Liga Perancis, Olympique de Marseille, ini wafat dalam usia 68 tahun di Dakkar, Senegal, pada Selasa (31/3/2020) waktu setempat.
Dilaporkan AFP seperti dikutip dari Antara, Rabu (1/4/2020), Pape Diouf yang diketahui terjangkit virus COVID-19 berencana diterbangkan ke Perancis dari Senegal untuk menjalani perawatan.
Namun, pesawat yang seharusnya membawa mantan jurnalis ini tidak pernah terbang ke Perancis. Nyawa Pape Diouf pun tidak tertolong. Otoritas klub Marseille mengucapkan belasungkawa atas wafatnya mantan bos mereka itu.
“Olympique de Marseille dengan kesedihan mendalam mengumumkan kematian Pape Diouf,” tulis otoritas klub melalui akun Twitter resmi mereka.
“Pape akan selamanya ada di hati suporter Marseille sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah klub,” tambahnya.
Pape Diouf dilahirkan pada 18 Desember 1951 di Chad. Ia memiliki hak kewarganegaraan di Perancis dan Senegal.
Sebelum akhirnya menjabat Presiden Klub Marseille periode 2005-2009, Pape Diouf sempat menjadi jurnalis di kota itu lalu beralih profesi sebagai agen pemain sepak bola. Ia juga mengambil alih Stade Velodrome, stadion kandang Marseille.
Tahun 2005, Pape Diouf mulai menempati posisi sebagai Presiden Klub Marseille. Ia membangun tim termasuk dengan mendatangkan pemain berkualitas seperti Mathieu Valbuena, Frank Ribery, Djibril Cisse, Steve Mandanda, Boudewijn Zenden, Hatem Ben Arfa, Sylvain Wiltord, serta mengorbitkan Samir Nasri.
Hasil perjuangan yang dibangun Pape Diouf membuahkan hasil pada musim 2009/2010. Saat itu, Marseille meraih dua gelar juara yakni Ligue 1 dan Piala Liga Perancis setelah di musim-musim sebelumnya selalu beredar di papan atas klasemen.
Selain Pape Diouf, mantan Presiden Klub Real Madrid, Lorenzo Sanz, meninggal dunia pada Sabtu (21/3/2020) silam juga setelah terinfeksi virus COVID-19.
Editor: Fitra Firdaus