"Banyak masyarakat terkejut, media sosial ramai membincangkan tentang mereka. Ada yang senang dan ada pula yang mencerca dengan prasangka," kata Wiranto.
Daerah terdampak likuifaksi di Sulteng akan dijadikan makam massal dan dibangun monumen. Namun, saat ini masih belum diputuskan kapan pencarian korban dihentikan di lokasi tersebut.
Wiranto mengklaim kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu susah untuk dibawa ke pengadilan karena buktinya minim. Dia mencontohkan salah satunya ialah kasus penembakan misterius (petrus).