Indeks Timur Tengah

Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir sekaligus kepala program nuklir Iran, AMAD, tewas dibunuh.

Nasir dan IM mesra di awal revolusi, lalu segera memburuk, dan berlarut-larut.

Rezim Erdogan membangkitkan romantisme kejayaan Ottoman. Benarkah itu bisa menjadi ancaman bagi Timur Tengah?

Benjamin Netanyahu didemo besar-besaran karena tuduhan korupsi dan merusak demokrasi. Kelompok kiri jadi motornya.

Donald Trump tidak akan "mengejar" Palestina untuk kesepakatan damai, jika mereka terus menolak tawaran Amerika Serikat.

Ledakan Beirut punya sejarah panjang. Berawal dari kapal berbendera Moldova yang hendak pergi ke Mozambik, kehabisan uang, dan akhirnya bersandar di Beirut.

Washington dan Riyadh. Raja Fahd dan dua Bush.

"Hari ini, pasukan Amerika sedang dalam bahaya, besok bisa saja pasukan Eropa yang dalam bahaya."

Persebaran jumlah pasukan AS di negara-negara Timur Tengah, dari Turki hingga Oman.

Ongkos pembunuhan Soleimani tidak murah: serangan terhadap fasilitas AS dan sekutunya di Timur Tengah diprediksi bakal bermunculan.

Ketegangan Iran vs Amerika Serikat menyita perhatian pemerintah Indonesia. Pemerintah RI kini sudah menyusun rencana perlindungan bagi WNI di Timur Tengah untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan di sana. 

Tewasnya orang penting di tubuh militer Iran, akibat serangan yang diperintahkan Trump, bisa membikin konstelasi politik global bergejolak.

Raja Salman belum berani menghapus konsep perwalian laki-laki guna menghindari kekerasan terhadap perempuan

Lima resep cemilan khas Timur Tengah, samosa hingga malabari paratha.

Khadafi mengawali kepemimpinan dengan pujian dan meninggalkannya dengan hujatan.

Bukan hukum ekonomi: kenaikan harga minyak global disebabkan oleh perang dan konflik politik.

Kekuatan militer Arab Saudi menjadi militer terkuat ke-5 di kawasan Timur Tengah setelah Turki, Mesir, Israel, dan Iran.

Israel duduki posisi ke-17 sebagai negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia.

Nasib ateis di negara mayoritas berpenduduk muslim: korban perisakan pemerintah.

Intelektual Timur Tengah awalnya sama sekali tidak tertarik kisah-kisah 1001 Malam yang mereka anggap kasar dan tidak artistik.