Hananto Wibisono dari Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) berpesan agar pemerintah memperhatikan keberlangsungan pemangku kepentingan Industri Hasil Tembakau (IHT).
Kemenkes belum mengetahui alasan ratifikasi Pengendalian Produk Tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) di Indonesia masih terhambat.
Pemerintah agar tak menyandarkan pendapatan dari cukai rokok, karena berdampak peningkatan konsumsi yang beresiko menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat.
Bagi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, rokok telah jadi kebutuhan pokok masyarakat, sehingga tak mungkin dikendalikan ketat.
Kedua paslon Pilpres 2019 diduga memiliki kepentingan untuk terus melanggengkan industri rokok. Hal ini dibuktikan dengan tidak ada kenaikan cukai rokok pada 2019.
Menteri Kesehatan era SBY, Nafisah Mboi meminta presiden terpilih untuk berani mengendalikan konsumsi rokok. Ia belum melihat kedua paslon cukup komitmen mengendalikan tembakau.
Pabrik cerutu Boss Image Nusantara (BIN), yang terletak di Desa Jubung, memproduksi cerutu bahan baku tembakau bawah naungan dengan varietas tembakau dari Havana Kuba.
Jember dikenal produsen terbesar tembakau Na-oogst, jenis tembakau untuk cerutu, di Indonesia. Jember juga terkenal berkat satu-satunya perkebunan tembakau Kuba di Indonesia.
Demi melestarikan kemurnian dan superioritas ras Arya, Hitler jadi pembenci rokok dan membiayai berbagai riset tentang hubungan tembakau dengan kesehatan paru-paru.
Faisal mengatakan, saat ini produksi tanaman tembakau di Indonesia secara alamiah sudah menurun karena lahannya yang berkurang. Bahkan, 64 persen kebutuhan tembakau industri rokok nasional saat ini harus impor.