tirto.id - Menteri Kesehatan 2012-2014, Nafsiah Mboi meminta masyarakat untuk mempertimbangkan pilihannya kepada pemimpin yang punya visi mengendalikan konsumsi rokok.
Menurut dia, komitmen kedua paslon untuk membangun sumber daya yang maju akan sulit dilakukan bila persoalan tembakau belum bisa ditangani.
"Pilih mereka yang punya komitmen pengendalian rokok. Tapi juga harus mampu memengaruhi sampai daerah. Peraturan sudah ada di tingkat pemerintah tapi belum sampai daerah," ucap Nafsiah dalam diskusi bertajuk 'Menuju Debat III : Menakar Visi Kesehatan' di D’ Consulate, Jakarta, Sabtu (9/3/2019).
Nafisah juga mengatakan saat ini, ia memperkirakan kedua kubu capres 2019 telah mengetahui angka-angka yang berkaitan dengan dampak negatif industri tembakau.
Namun, ia menyayangkan belum ada paslon yang cukup memiliki komitmen untuk mengendalikan tembakau.
Padahal, kata Nafisah, jumlah perokok baik dewasa maupun anak-anak di semua provinsi berangsur meningkat.
Di saat yang sama ia juga menyoroti hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 yang menunjukkan penyakit kanker, stroke, jantung, gagal ginjal, mengalami peningkatan di semua provinsi.
"Saat ini belum ada yang menuju ke sana ya. Kemungkinan dua-duanya punya komitmen, tapi memang belum bisa memengaruhi sistem politik untuk mendukung," ucap Nafisah.
Nafisah pun mengungkapkan selama ia menjadi Menkes, terdapat hambatan dan tekanan dari berbagai sisi terutama kementerian yang membidangi perdagangan dan industri.
Oleh karena itu, ia menilai calon presiden dan wakil presiden terpilih nanti perlu menunjukkan komitmennya kendati menghadapi tekanan industri dan mereka orang yang membela tembakau.
"Jangan sampai ada pemerintah yang tidak memperhatiakn pengendalian tembakau. Itu ibarat tangan kanan memberikan makan industri rokok, tapi merampas hak rakyat untuk sehat," ucap Nafisah.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali