Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, pasangan Anies-Sandiaga dengan perolehan 48,2 persen mengungguli pasangan Ahok-Djarot sebesar 47,4 persen dengan selisih tipis 0,8 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politica Indonesia, Yunarto Wijaya menilai bahwa program yang digalakkan Cawagub Sandiaga, OK OCE tak mempengaruhi elektabilitas calon, meski populer di mata masyarakat.
Menjelang pencoblosan Pilkada DKI Jakarta Putaran kedua, Lembaga Charta Politika merilis hasil survei tren pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Elektabilitas Ahok-Djarot 43,4 persen ungguli Anies-Sandiaga 41,2 persen.
Prediksi sejumlah survei yang mengunggulkan Anies-Sandiaga di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 semakin membuat Anies Baswedan bersemangat untuk berusaha mengalahkan Ahok-Djarot.
Djarot mengaku tidak khawatir terhadap survei yang memenangkan Anies-Sandiaga. Dia optimistis mayoritas warga DKI Jakarta puas dengan kinerja Ahok-Djarot selama memimpin Ibu Kota dan enggan memilih kandidat baru.
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak mempermasalahkan hasil survei itu dan justru ingin melihat kebenarannya pada pemungutan pada 19 April 2017 mendatang.
Berdasakan rilis survei terbaru LSI Denny JA basis massa pendukung Ahok-Djarot di sosial media hanya unggul di Twitter. Instagram dan Facebook kini sudah dikuasai para pendukung Anies-Sandi.
Peneliti Lingkaran Survey Indonesia (LSI), Adrian Sopa menyarankan ketiga pasanagn calon (paslon) gubernur DKI Jakarta untu berhati-hati dan mengantisipasi banyaknya golongan putih (golput).
Hasil survei jelang H-5 Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta terjadi kejar-kejaran angka antara pasangan calon nomor urut 2 dengan calon nomor urut 3 dengan selisih 4 poin saja.
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memperkirakan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni bisa memenangi putaran pertama Pilkada DKI Jakarta dengan keunggulan tipis.
Dalam tiga survei terakhir yang dilakukan Poltracking, Lembaga Survei Indonesia, serta Charta Politika, Agus selalu memimpin. Latar belakang Agus yang seorang anggota TNI membawa citra positif karena ia dianggap nasionalis sekaligus religius.
“Makanya, kalau ada survei jangan cuma lihat di ujung, jangan cuma lihat hasilnya. Karena kita harus lihat prosedur dan produsernya siapa. Kita harus lihat lagi pertanyaan-pertanyaan apa yang dikeluarkan,” ujar Roy Suryo.