tirto.id - Hasil Survei Populi Center memperkirakan, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni tidak lolos keputaran berikutnya. Menanggapi prediksi tersebut, kubu Agus-Sylvi menyatakan, prosedur dan produser dapat mempengaruhi hasil sebuah survei.
Tanggapan itu disampaikan Roy Suryo, wakil ketua umum partai Demokrat, selepas mengikuti “Rilis Media: Satu atau Dua Putaran” yang diselenggarakan Populi Center, Senin (6/2/2017).
Pihaknya menilai, riset yang dibuat oleh lembaga survei tidak bisa dilihat hanya sebatas pada hasilnya saja. Namun, perlu juga meninjau pertanyaan-pertanyaan yang dikeluarkan dalam riset tersebut.
“Makanya, kalau ada survei jangan cuma lihat di ujung, jangan cuma lihat hasilnya. Karena kita harus lihat prosedur dan produsernya. Kita harus lihat lagi pertanyaan-pertanyaan apa yang dikeluarkan,” ujar Roy Suryo.
Dia menyatakan, tayangan debat bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi elektabilitas kandidat. Roy juga meyakini, metode gerilya yang dilakukan Agus-Sulvi sebenarnya punya poin yang tak kalah penting di mata masyarakat.
“(Gerilya lapangan) Itu lebih penting. Ada hasil survei lain yang menyebut bertatap muka langsung dengan masyarakat punya pengaruh besar (dibanding debat). Waktu itu, mas Agus dan mpok Sylvi yang tertinggi, dan mereka berterima kasih,” tambah Roy Suryo.
"Tapi, kami percaya prosedur di tiap survei, berterima kasih dan bisa memahami hasil survei ini,” pungkas politisi partai Demokrat ini.
Sebelumnya, Populi Center merilis hasil survei yang menyebut, 37,2% pemilih DKI Jakarta menyatakan pasangan Ahok-Djarot paling unggul dalam debat kedua. Disusul Anies-Sandi 28% dan Agus-Sylvi 12,2.
Masih seturut survei tersebut, pasca debat kedua, elektabilitas Ahok-Djarot menempati peringkat pertama dengan persentase dukungan sebesar 40%. Disusul Anies Baswedan-Sandiaga Uno 30,3% dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 21,8%.
Survei Populi Center dilakukan pada 28 Januari-2 Februari 2017. Mereka melakukan wawancara tatap muka pada 600 responden di 6 wilayah DKI Jakarta, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu.
Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error 4%, dan pada tingkat kepercayaan 95%.
Penulis: Themmy Aditya Nugraha
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan