tirto.id - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memperkirakan Pasangan Nomor Urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni akan unggul tipis dari rival-rivalnya di putaran pertama Pilkada DKI Jakarta.
Peneliti LSI, Ardian Sopa mencatat survei lembaganya menyimpulkan pasangan Agus-Sylviana meraup dukungan 30,9 persen suara.
Sementara Pasangan Nomor Urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat hanya mendapatkan dukungan 30,7 persen suara.
Pasangan Ahok-Djarot, hanya kalah tipis 0,2 persen dari perolehan Agus-Sylviana.
Sedangkan Pasangan Nomor Urut 3, Anies Baswedan - Sandiaga Uno berada di urutan buncit dengan perolehan 29,9 persen suara.
“Ada 8,5 persen suara suara masih belum memutuskan atau tidak menjawab,” ujar Ardian di Jakarta pada Jumat (10/2/2017).
Dengan dasar perhitungan LSI ini, Pilkada DKI Jakarta 2017 akan berlangsung dua kali putaran karena tidak ada kandidat yang maraup dukungan lebih dari 50 persen pemilih.
Di tengah kondisi demikian, menurut Ardian, para pemilih mengambang akan menjadi penentu kemenangan di Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Dalam kondisi seperti ini, swing voters (pemilih mengambang) akan menjadi penentu siapa yang akan menjadi pemenang di Pilkada DKI Jakarta,” ujar Ardian.
Ardian menambahkan tipisnya perbedaan perolehan suara ini juga menyimpulkan bahwa tidak ada kandidat yang bisa dipastikan akan lolos di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Dia berpendapat perubahan di jeda waktu selama lima hari sebelum pemilihan bisa membalik perkiraan perolehan suara masing-masing kandidat.
Ardian berpendapat pemenang Pilkada Jakarta 2017 adalah mereka yang paling mampu bergerak cepat untuk mengambil hati para pemilih mengambang. Para pemilih mengambang itu adalah 8,5 persen pemilik suara yang belum menentukan pilihan dan mereka yang telah menentukan pilihannya tapi masih ragu.
“Kandidat yang akan lolos ke putaran kedua adalah dua cagub yang paling gesit di sisa waktu,” jelasnya.
Survei LSI tersebut dilakukan pada (8-9/2/2017) dengan menggunakan metode random sampling yang melibatkan 1200 responden yang dipilih secara acak.
LSI mengklaim survei tersebut dilakukan dengan biaya sendiri dan dilengkapi dengan riset kualitatif lewat penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD), media analisis, dan wawancara mendalam.
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Addi M Idhom