Indeks Psikologi

Film It yang diangkat dari novel Stephen King akan tayang pada 8 September 2017. Novelnya dianggap melahirkan fobia pada badut.

“Naikkan IQ Anda dan hoax akan turun,” kata Rocky Gerung. Tulisan ini menjawab pertanyaan apakah skor IQ seseorang bisa berubah.

Sejumlah studi memperlihatkan bahwa memelihara hewan mampu mendongkrak kemampuan sosial seseorang.

Upaya menegakkan keadilan telah ditempuh keluarga korban bocah TK di Bogor, tetapi belum ada titik terang penanganan kasus.

Ada dampak psikis negatif yang potensial hinggap pada mereka yang disorot kamera sejak dini.

BPS merilis hasil survei indeks kebahagiaan 2017 yang menunjukkan orang kota dan lajang lebih bahagia daripada orang di pedesaan dan yang menikah atau cerai. Apa alasan mereka lebih bahagia?

Jika Anda terlampau menuntut kekasih dan sulit move on ketika putus, kemungkinan Anda mengalami candu cinta.

Deja vu bisa dijelaskan melalui tiga teori: kemiripan yang implisit, persepsi yang terbagi, dan disfungsi biologis.

Bukan perkara mudah untuk tetap berada di sisi pasangan ketika ia mengalami masalah mental. 

Sebagian memandang aksi-aksi membahayakan dilakukan sekadar untuk mencari sensasi.

Impostor syndrome pertama kali dicetuskan oleh psikolog klinis Dr. Pauline R. Clance dan Suzanne A. Imes pada 1978.

Memaafkan tak hanya penting bagi kesehatan mental, tetapi juga untuk kesehatan raga Anda.

Apakah semua karakter Game of Thrones memiliki gangguan kesehatan mental?

Seorang perempuan justru membuktikan bahwa kesehatan mental bukanlah hal tabu, bahkan menjadikannya alasan untuk mengambil cuti.

Melimpahnya sumber informasi, kritisisme, dan kecemasan anak akan bahaya terorisme kian meningkat. Bagaimana orang-orang dewasa menyikapi hal ini?

Anda barangkali termasuk yang merasakan melakukan perjalanan dengan sensasi waktu pulang yang lebih singkat dari saat berangkat. Para ilmuwan mencoba memberikan jawabannya.

Reuni sebagai ajang nostalgia juga bermanfaat sebagai sarana merenung dan memperbaiki diri.

Kemampuan menyimpan banyak memori seringkali dianggap sebagai keunggulan seseorang. Namun melupakan pun membawa efek yang baik.

Meski jadi tujuan hidup banyak orang, bahagia bisa menjelma mudarat. Emosi bahagia memiliki serangkaian efek buruk jika muncul berlebihan.

Relasi buruk atau trauma masa silam membuat sebagian individu sulit memaafkan orang yang sudah meninggal.