Indeks Penghilangan Paksa

Setelah rentetan demonstrasi berakhir ricuh di sejumlah daerah pada Agustus 2025, Polri melakukan operasi penangkapan besar-besaran terhadap ribuan orang.

Berdasarkan data KontraS, aduan orang hilang dari rangkaian aksi massa akhir Agustus 2025, yang diterima lembaganya mencapai 44 orang.

Meski draf RUU Anti Penghilangan Paksa telah rampung, pengesahannya masih belum jelas. Desakan pun terus mengalir.

Gugatan ini dilayangkan atas Keputusan Panglima TNI Andika soal pengangkatan Mayjen TNI Untung Budiharto sebagai Panglima Kodam Jaya.

Dari 4 menteri yang diminta menandatangani draf RUU Ratifikasi Konvensi Anti Penghilangan Paksa, tinggal Menhan Prabowo Subianto yang belum tanda tangan.

Banyak anak dari korban penghilangan paksa 1998 belum mendapat informasi secara utuh. Perlu reproduksi informasi agar keadilan bisa diraih.

Pemerintah lagi-lagi menggulirkan wacana untuk meratifikasi konvensi anti penghilangan paksa. Wacana itu makin kabur hingga saat ini.

Sejak 1965 ada lebih dari 30.000 orang dihilangkan paksa. Negara mengabaikan keluarga korban dengan belum menuntaskan ratifikasi anti-penghilangan paksa.

Pemerintah masih enggan meratifikasi konvensi anti penghilangan paksa, sebabnya ada ketakutan dari parpol soal pelanggaran HAM di masa lalu.

Wiji Thukul tak hanya menulis puisi perlawanan, ia juga aktif bergerak melawan kediktatoran Soeharto lewat berbagai organisasi.

Jenazah Gilang ditemukan di sebuah hutan di Magetan. Sang bunda mengenang arti kehilangan, kegigihan, dan terus menuntut keadilan.

Segelintir yang terang dari sisi tergelap operasi Kopassus menculik aktivis 1998.

Jokowi merangkul para pensiunan jenderal yang di masa lalu saling bersaing sengit demi merebut jabatan militer dan politik.

Berdasarkan kesaksian: 14 orang disekap di Markas Kopassus, tapi hanya 9 orang yang dikembalikan pada 1998.

Jokowi menghilangkan ke-13 orang hilang untuk kedua kalinya setelah merangkul Prabowo ke dalam pemerintahan.

Memang agak mustahil untuk mengadili pemerintah atas kesalahan pelanggaran HAM masa lalu, tapi Anda harus terus berupaya atas nama humanisme.

Sepanjang hidupnya, Thukul mengajak dan membangunkan keberanian orang dengan pelbagai cara.