Indeks Pelaku Penembakan

Polisi belum menemukan kartu keterangan dari rumah sakit jiwa terkait kondisi Mustofa mengalami gangguan jiwa atau tidak.

Dokter RS Polri menguji organ jantung dan paru guna menjelaskan penyebab kematian pelaku penembakan gedung MUI secara medis.

Berkaitan dengan surat ancaman yang dikirimkan pelaku penembakan kepada pihak MUI, polisi juga akan mencari tahu.

Erasmus sebut Pasal 55 & Pasal 56 KUHP hanya dimungkinkan terjadi atau di-juncto-kan dengan tindak pidana yang dilakukan lebih dari satu orang.

Fahmi menilai publik tidak bisa membandingkan tingkat kesulitan satu kasus dengan kasus lain meski sama-sama ditangani kepolisian.

Para pelaku sudah mengintai korban beberapa menit sebelum keluar rumah untuk menjemput anaknya di sekolah.

Saat beraksi, pelaku sempat menembakkan satu peluru dari atas sepeda motor, sebelum akhirnya memutar balik menembak kedua kalinya.

Kasus ini harus diusut tuntas dan transparan agar publik tidak berspekulasi terkait motif polisi tembak polisi di kediaman dinas petinggi Polri.

Janji Mabes Polri untuk memberikan sanksi bagi polisi yang melanggar aturan dalam mengamankan aksi unjuk rasa.

Zulpan sebut Polda metro jaya akan berkoordinasi dengan PWI terkait dengan keabsahan keanggotaan para korban.

Polisi memastikan Marwan alias Alex, korban penembakan bukanlah seorang ulama melainkan berprofesi sebagai paranormal.

Seorang polisi terlapor kasus kematian Laskar FPI dikabarkan tewas akibat kecelakaan. Peristiwa itu tak boleh memengaruhi penuntasan kasus itu sendiri.

Personel Polres Solok Selatan yang menembak kepala Deki Susanto diproses secara pidana, sementara lima anggota lain kena sanksi kode etik.

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mencatat 78 kasus pelanggaran dalam unjuk rasa sepanjang 2019 di seluruh Indonesia.

Seorang teman dekat pelaku mengatakan, Connor Betts tertarik pada ideologi kekerasan dan penembakan.

Beberapa teman pelaku mengatakan pelaku memiliki perilaku buruk pada masa lalu.

Polisi mengumumkan sejumlah temuan terbaru dalam kasus kerusuhan 21-22 Mei, termasuk soal penembakan, Jumat (5/7/2019 lalu. Namun belum tergambar siapa penembak yang dimaksud, apalagi aktor intelektualnya.

"Berdasarkan bukti maupun saksi setelah olah TKP, tidak ada satupun yang mengindikasikan ini kejadian yang direncanakan".

Berdasarkan pengakuan sementara dari pelaku, usai melakukan aksi penembakan ia melarikan diri menggunakan ojek.