Indeks Menkopolhukam
Komnas HAM Minta Jokowi Evaluasi Kinerja Menkopolhukam Wiranto
Anam menyinggung sejumlah kinerja Wiranto yang perlu dievaluasi serius Jokowi, seperti kasus pelanggaran HAM masa lalu.
Polri Tanggapi Wacana Wiranto Bentuk Tim Hukum Nasional
Wiranto mengatakan Tim Hukum Nasional akan mengkaji ucapan, tindakan, pemikiran dari tokoh-tokoh tertentu.
OSO Dukung Wiranto Bikin Tim Hukum Nasional
"Kami membentuk tim hukum nasional yang akan mengkaji ucapan, tindakan, pemikiran dari tokoh-tokoh tertentu, siapa pun dia, yang nyata-nyata melanggar dan melawan hukum," kata Wiranto.
Respons Fadli Zon Soal Rencana Wiranto Bentuk Tim Hukum Nasional
Fadli Zon menilai, jika Wiranto ingin membentuk tim khusus, maka ia cenderung melawan konstitusi
Soal Wiranto Bentuk Tim Hukum Nasional, Sandi: Itu Kemunduran
Sandi menilai, apa yang dibutuhkan masyarakat adalah lapangan pekerjaan dan harga bahan pokok yang murah.
Wiranto: Yang Bilang 70 Persen TNI Dipengaruhi, Debat Sama Saya
Menkopolhukam Wiranto tidak terima dengan isu beredar yang menyatakan 70 persen TNI sudah dipengaruhi dan bertindak melawan hukum saat Pemilu 2019, ia pun menantang pihak-pihak tersebut.
Wiranto Sebut akan Tutup Media Sosial yang Bantu Pelanggaraan Hukum
Wiranto juga menyampaikan bahwa pemerintah hanya bersikap tegas, bukan otoriter. Menurut dia isu-isu tentang ketidakamanan memang sudah berbahaya.
Wiranto Sebut Tindak Tegas Pihak Luar Negeri yang Hasut Masyarakat
Wiranto menyebut ada tokoh luar negeri yang menghasut masyarakat untuk melakukan langkah inkonstitusional.
Wiranto Sebut Aparat Siap Amankan Daerah Rawan Saat Pemilu 2019
Wiranto menyatakan, aparat keamanan TNI-Polri sudah siap mengamankan daerah yang rawan saat Pemilu 2019, termasuk daerah Papua.
Rakornas Pemilu 2019, Wiranto: Ini Terakhir Koordinasi Pengamanan
Rakornas Bidang Kewaspadaan Nasional, kemungkinan menjadi pertemuan terakhir antara pemerintah, aparat keamanan, dan penyelenggara dalam membahas Pemilu 2019.
453.133 Personel Gabungan Siap Amankan Pemilu 2019
Menkopolhukam Wiranto mengatakan, jumlah kekuatan prajurit TNI dan Polri dalam pengamanan Pemilu 2019 sekitar 400 ribu personel.
Tanggapan Polri Soal Penyebar Hoaks Dijerat UU Terorisme
Polri memberi tanggapan perihal pernyataan Menkopolhukam Wiranto yang menyebutkan penyebar hoaks dijerat Undang-undang Terorisme.
Penyebar Hoaks Dijerat UU Terorisme, BPN: UU ITE Saja Sudah Berat
Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Hinca Pandjaitan menilai sangat berlebihan bila Menkopolhukam Wiranto mengatakan penyebar hoaks bisa dijerat Undang-Undang Tindak Pidana Terorisme.
UU Terorisme untuk Penyebar Hoaks, Komisi I DPR RI: Itu Berlebihan
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menilai keinginan Wiranto untuk memberantas dan menindak penyebar hoaks di Indonesia dengan UU Terorisme adalah hal yang berlebihan.
Soal Hoaks dan UU Terorisme, Wiranto Dinilai Panik Terkait Golput
Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Haris Azhar menyatakan klaim penyebar hoaks bisa ditindak dengan UU Terorisme menunjukkan Wiranto panik karena tingginya angka golput di Pemilu 2019.
Wiranto: 500 Ribu Aparat Amankan Kampanye Terbuka Pemilu 2019
Menkopolhukam Wiranto menjelaskan ada lebih dari 500 ribu pasukan yang tergabung dalam TNI dan Polri tersebar di seluruh Indonesia.
Ditanya Soal Pengadangan Kampanye Pilpres 2019, Wiranto: Ampun
Menkopolhukam Wiranto enggan berkomentar perihal pengadangan yang dilakukan massa pendukung paslon nomor urut 01 ataupun paslon nomor urut 02.
Menkopolhukam Pimpin Rapat Koordinasi Jelang Kampanye Terbuka
Menkopolhukam Wiranto akan memimpin rapat koordinasi khusus untuk persiapan menjaga keamanan pada kampanye terbuka yang dimulai pada 24 Maret 2019.
Isu Sumpah Pocong Wiranto Hanya Dalih Agar Proses Hukum Mandek
Sumpah pocong tidak bisa menyelesaikan kasus pelanggaran HAM yang terjadi dalam kerusuhan Mei 1998.
Tantang Kivlan Sumpah Pocong, Wiranto: Sudah Cukup Saya Komentari
Menkopolhukam Wiranto menolak berkomentar lanjut terkait tantangan sumpah pocong kepada mantan Kepala Staf Kostrad Kivlan Zen dan Prabowo Subianto tentang dirinya yang tak terlibat dalam kerusuhan 1998.