Indeks Korban Sriwijaya Air

16 keluarga korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 resmi menggugat Boeing ke Pengadilan Amerika Serikat melalui Herrmann Law Group.

Tiga dari 62 korban masih belum berhasil diidentifikasi lantaran belum ada sampel pembanding. 

KNKT bantah pesawat Sriwijaya Air SJ mengalami “full stall” seperti yang ramai diperbincangkan oleh di media sosial, terutama Youtube.

Kapten Afwan dan kakak-beradik asal Sragen berhasil dikenali oleh tim forensik Mabes Polri. 

Tiga korban asal Lampung telah teridentifikas. Dua korban terakhir yang dikenali atas nama Sugiono Effendi dan Yohanes.

Selain potongan tubuh korban, 324 kantong yang ditemukan berisi serpihan kecil pesawat 68, serpihan besar pesawat 55, FDR, serta CVR.

Presiden Jokowi meminta agar proses penyerahan santunan kepada keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 segera diselesaikan.

Operasi pencarian Sriwijaya Air diperpanjang untuk kali kedua. Perpanjangan ditetapkan tiga hari.

Satu dari 20 korban asal Kalimantan Barat telah teridentifikasi atas nama Khasanah.

Surabaya dipilih lokasi pemakaman Fadly Satrianto karena menjadi kota kelahiran.

FDR Sriwijaya yang jatuh sudah ditemukan, perlu beberapa hari untuk mengunduh datanya. Kemudian beberapa korban juga telah teridentifikasi.

Hingga Selasa sore (12/1/2021), tim telah menerima 72 kantong jenazah Sriwijaya Air dan 3 korban berhasil diidentifikasi.

Akomodasi diberikan mulai dari penginapan di Jakarta & Pontianak, tiket perjalanan dari Pontianak ke Jakarta dan memfasilitasi tes DNA.

Polisi menelusuri identitas dua penumpang Sriwijaya Air SJ-182 asal Ende, Nusa Tenggara Timur.

Tim gabungan masih mencari korban dan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Tim DVI akan mengidentifikasi 7 kantong jenazah tersebut mulai Senin (11/1/2021). 

Para penyelam menemukan pelat besi sepanjang 3 meter di kedalaman 16 meter, serpihan badan dan mesin pesawat, serta hidrolik kabin penumpang.

Basarnas serahkan tiga kantong berisi pecahan pesawat dan lima kantong tubuh manusia kepada Tim DVI dan KNKT.

Empat posko berada di Bandara Soetta Tangerang, Bandara Supadio Pontianak, Dermaga II JICT Tanjung Priok dan Posko Antemortem RS Polri Kramat Jati.

Puluhan penyelam itu terdiri dari personel Ditpolair Baharkam, Polda Metro Jaya, Polda Banten dan Brimob.