Indeks Koalisi Prabowo

"Insyaallah kami akan daftar di KPU sesudah salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta," kata Prabowo.

Hanafi Rais mengklaim pembahasan antara PAN, PKS, Gerindra dan Demokrat mengenai pasangan capres-cawapres sudah mendekati final pada Kamis malam.

Ketua DPP PAN Yandri Susanto menyatakan, Prabowo Subianto akan menghadiri Rakernas PAN sebagai Capres.

Pergerakan saham SRTG dipengaruhi nama Sandiaga Uno yang disebut bakal mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

"Sebentar lagi sudah ketahuan. 10 menit lagi sudah," kata Zulkifli.

"Belum ada pembahasan soal itu (dukungan ke Prabowo dan gabung koalisi)."

"Dan saya sampaikan update terakhir, per hari ini, saya masih bertugas di Pemprov DKI Jakarta. Pukul 12.52 WIB," kata Sandiaga.

PKS belum merencanakan soal skenario poros ketiga untuk Pilpres 2019 apabila nanti Demokrat keluar dari koalisi pendukung Gerindra.

"Kalau saya bilang nggak ada, ya nggaklah. Jujur, ada yang datang, ada yang mengundang, dan ada yang mengajak bicara," kata Anies.

"Keduanya sepakat untuk melanjutkan komunikasi ini lebih intens lagi karena waktu yang makin mendesak. Prinsipnya seperti itu," kata Muzani pukul 11.28 WIB.

Prabowo Subianto menyambangi rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman SBY, di Mega Kuningan, Jakarta, Kamis pada pukul 09.55 WIB.

Setelah menemui SBY di Mega Kuningan, Prabowo pun menyatakan saat ini proses pembahasan dengan partai koalisi masih berjalan.

Dengan tuduhan tersebut, nama AHY akan dicoret dari pertimbangan PAN," kata Drajad.

Ketika ditanya apakah benar Sandiaga Uno menjadi cawapres Prabowo, ia hanya memberikan jawaban berupa kedipan mata sebelah kanan.

Menanggapi isu soal Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno akan maju jadi cawapres, Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah mengetahui dan mendengar kabar itu.

"Kami terus mengupayakan musyawarah dengan semuanya (PAN, Demokrat, PKS)."

"PAN ini partai yang besar, yang dewasa, yang matang. Tahu betul dia harus berkoalisi dengan siapa, hitung-hitungan gimana."

"Kami tidak pernah menerima surat. Sama sekali tidak ada surat dari Prabowo yang kami terima," ujar Hinca.

Sekjen Gerindra menyatakan Ketua Umum Demokrat SBY tidak pernah menawarkan anaknya secara langsung kepada Prabowo untuk menjadi cawapres.

"Padahal untuk menang bukan berdasarkan politik transaksional tetapi dilihat siapa calonnya. Itu yang membuat saya menyebutnya jadi Jenderal Kardus!" ujar Andi Arief.