Indeks Ketua Umum Golkar

Dito Ganinduto menilai Airlangga Hartarto berhasil memimpin Golkar meskipun perolehan suara partainya di Pemilu 2019 menurun. 

Pernyataan Bamsoet soal kekurangan dana saksi Golkar di Pemilu 2019 dikritik oleh kader partainya. Bamsoet dinilai sedang mencari simpati dari pengurus Golkar di daerah.

Suara Golkar bertambah di masa kepemimpinan Sudharmono. Soeharto mengganjarnya dengan jabatan wakil presiden.

Politikus Golkar Bambang Soesatyo bersama beberapa orang kader Partai Golkar lainnya mengadakan deklarasi pencalonan Ketua Umum Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta Pustat, Kamis (18/7/2019) siang.

Amir Moertono adalah konco lawas Soeharto dari zaman Revolusi. Ahli mengorganisasi massa sejak 1950-an.

Airlangga Hartarto menyatakan, berdasar perolehan kursi di parlemen, Golkar layak mendapatkan jatah kursi Ketua MPR. 

Airlangga mengklaim sudah mendapatkan dukungan dari 460 DPD Golkar di seluruh tingkatan untuk maju ke pemilihan ketua umum. 

Majelis Etik Partai Golkar menilai tidak ada pelanggaran yang dilakukan Airlangga Hartarto dalam kasus pencopotan sejumlah Ketua DPD Tingkat II.

Suprapto Sukowati menggantikan Djuhartono sebagai Ketua Umum Golkar. Di zamannya Golkar membesar dan berjaya.

Bamsoet mempersilakan pimpinan DPD tingkat II Golkar mencabut dukungan kepada dirinya.  

Desakan percepatan pelaksanaan munas Partai Golkar disampaikan pendukung Bambang Soesatyo, sementara pendukung Airlangga berkukuh munas dilaksanakan pada Desember 2019.

Pendukung Bamsoet mengklaim Ketua DPR tersebut mendapatkan dukungan dari 400 pemilik suara sah di Munas Golkar.

Kubu pendukung Bamsoet menuding sejumlah kebijakan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyimpang dari AD/ART. 

Andi Sinulingga menyatakan kandidat yang menerima restu Jokowi kemungkinan besar akan terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. 

Kursi Airlangga Hartarto digoyang. Politikus senior Golkar mengatakan Airlangga gagal. Lalu, muncul nama Bambang Soesatyo.

Anggota Dewan Pembina Partai Golkar, Fahmi Idris mengaku belum melihat adanya urgensi yang mendesak pergantian Ketua Umum.

Bamsoet mengimbau kepada seluruh kader Partai Golkar untuk menunggu terlebih dahulu keputusan MK terkait Pemilu 2019 pada 28 Juni nanti.

Airlangga Hartarto mengklaim sejumlah data telah menunjukkan target Golkar merebut 110 kursi di DPR pada Pemilu 2019 akan tercapai. 

Airlangga mengklaim Partai Golkar tidak terkait dengan kasus suap PLTU Riau-1.

Setelah melihat hasil quick count Pilkada pada sejumlah daerah, Airlangga Hartarto mengklaim hasil pemilihan di 9 daerah bisa menjadi modal Golkar mendominasi Pemilu 2019.