tirto.id - Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto bertemu dengan Majelis Etik Partai Golkar di hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin (15/7/2019).
Ketua Majelis Etik Partai Golkar Mohammad Hatta, mengatakan pertemuan dengan Airlangga pada hari ini membahas beberapa hal penting.
Salah satunya, kata Hatta, membahas aduan dari Ketua DPD Tingkat II di Bali yang mengeluhkan pencopotannya. Sebelumnya, memang ada isu sejumlah Ketua DPD tingkat II dicopot karena mendukung pencalonan Wakorbid Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjadi ketua umum dalam Musyawarah Nasional (Munas) yang akan digelar pada tahun ini.
Namun, menurut Hatta, Majelis Etik Golkar menilai Airlangga tidak melakukan pelanggaran dalam kasus pencopotan sejumlah Ketua DPD tingkat II itu.
"Kita tak melihat adanya pelanggaran yang dilakukan Ketum [Airlangga]. Kita hanya melihat Ketum melakukan langkah [mencopot] dari staf, anak buahnya, yang masih dalam kepemimpinannya, yang dianggap menyimpang," kata Hatta usai bertemu Airlangga.
Dia menjelaskan penyimpangan itu terjadi sebab ada Ketua DPD Tingkat II yang menunjukkan gerak-gerik tak mendukung Ketua Umum Golkar yang sah saat ini. Hatta menilai sikap itu tidak etis.
"Munas kan masih lama, jadi kalau misalnya ini [sebab] ada dukung-mendukung, kalau misalnya tak mengakui kepemimpinan ketua umum saat ini, nah ini terkena [sanksi] etik. Ya semacam panglima kemudian dandim-dadimnya tak dukung, kan tidak etis," ujar Hatta.
Sementara itu, Airlangga irit bicara saat ditanya mengenai hasil pertemuannya dengan Majelis Etik Golkar. Dia hanya menerangkan bahwa pertemuan itu membahas masalah internal partai.
"Ya internal saja, terkait dengan etik. Sama Majelis Etik saja, saya ada rapat lagi. Saya sudah ditunggu rapat," ujar Airlangga.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom
