tirto.id - Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyarankan 10 Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat II Golkar mencabut dukungan kepada dirinya agar tidak dipecat dari kepengurusan partai.
Politikus Golkar itu mengaku tidak ingin pendukungnya kehilangan posisi di kepengurusan partai.
"Saya sebetulnya tidak ingin pendukung-pendukung saya menjadi korban, saya lebih memilih dia mencabut dukungan dari saya yang penting mereka selamat," Jelas dia di Gedung Nusantara III, Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2019).
Pernyataan Bamsoet merespons kabar penonaktifan 10 Ketua DPD Tingkat II Partai Golkar di Maluku atas arahan DPP Golkar. Penonaktifan itu diduga karena dukungan 10 Ketua DPD tingkat II tersebut terhadap pencalonan Bamsoet di bursa Ketua Umum Golkar.
Bamsoet mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut. Pasalnya, menurut dia, tidak boleh ada pengangkatan pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD tingkat II dalam rentang waktu enam bulan sebelum Musyawarah Naional (Munas) Golkar digelar. Sementara Munas Golkar diwacanakan akan digelar pada Desember tahun ini.
"Setahu saya 6 bulan sebelum Munas itu tidak boleh ada Plt, karena Plt tidak punya suara dalam Munas," ujar dia.
Meski santer terdengar soal keinginannya untuk maju menjadi pesaing Airlangga Hartarto di Munas Golkar, hingga saat ini Bamsoet belum mendeklarasikan secara resmi akan maju dalam pemilihan ketua umum partai berlambang beringin itu.
Dia juga enggan menanggapi isu akan ada aklamasi dalam rapat pleno yang digelar DPP Golkar guna membahas jadwal penyelenggaraan Munas.
"Saya sebagai pengurus harian dan beberapa pengurus harian lainnya ada Bendahara Umum yang sampai hari ini belum diajak bicara atau rapat. Kemudian ada bidang-bidang lain, Koordinator Bidang itu belum ada pembicaraan untuk Munas ataupun pleno atau Rapat Pimpinan Nasional," ujar dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom