Defisit transaksi berjalan (CAD) menjadi salah satu fokus kebijakan KSSK dimana suku bunga acuan Bank Indonesia saat ini masih berada di level 6 persen.
Merespons pengetatan kebijakan moneter The Fed, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan BI akan menaikkan kembali suku bunga acuan sebesar 25 bps.
Keputusan menaikkan suku bunga acuan untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik dan mengendalikan defisit transaksi berjalan CAD dalam batas yang aman.
“Kebijakan ini sebagai langkah pre-emptive, front loading, dan ahead of the curve dari BI untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah,” kata Gubernur BI