Indeks Kementerian Pppa

Kementerian PPPA mendorong PP 19/2023 Tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) PP TPPO Tahun 2020–2024 untuk penanganan TPPO.

Tim KemenPPPA belum dapat melakukan penjangkauan dan penanganan lantaran keluarga korban masih berduka.

Menteri PPPA menegaskan pelaku layak dihukum seberat-beratnya dan mendapat hukuman maksimal.

Stigmatisasi pada ADHA memiliki dampak besar pada kehidupan anak seperti dampak kekerasan dan pengucilan.

Krisis identitas pada remaja disebut sebagai salah satu faktor internal penyebab terjadinya tawuran.

Perempuan dan anak perempuan masih mengalami diskriminasi, stigmatisasi, marginalisasi, subordinasi dan bahkan kekerasan.

Jumlah korban yang lebih dari satu menjadi pertimbangan pemberatan hukuman.

Antisipasi kasus penculikan anak, Kementerian PPPA mendorong di desa-desa mengembangkan PATBM dan DRPPA.

Kedekatan dengan orangtua membuat anak tidak mencari perhatian di luar atau yang bukan orangtuanya.

Seorang anak perempuan yang masih duduk di bangku TK menjadi korban kekerasan seksual oleh tiga pelaku berusia delapan tahun di Mojokerto, Jawa Timur.

Menteri PPPA mengatakan, Pemprov Jabar akan mengurus lelang aset Herry dan mengawal pelimpahan kepada korban, juga memberikan pendampingan bagi para korban.

PPATK mengungkap perdagangan video porno dan seksual yang melibatkan anak dengan nilai mencapai Rp114,26 miliar selama 2022.

Pemkot Depok diminta memenuhi kelengkapan sarana dan prasarana pengganti bagi anak-anak SDN Pondok Cina 1 agar dapat bersekolah dengan layak.

KemenPPPA memberikan pendampingan hukum dan psikologis bagi bocah korban kekerasan seksual berinisial N (11) di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Layanan dukungan psikososial bertujuan untuk memberikan perlindungan khusus dan memulihkan kondisi psikis para korban gempa di Cianjur.

Komnas Perempuan mendorong polisi tetap melanjutkan proses hukum KDRT agar kejadian serupa tak berulang di kemudian hari.

Kemeterian PPPA mencatat 33 dari 131 orang yang tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, merupakan anak-anak.

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar merinci 33 anak itu terdiri dari 25 laki-laki dan delapan perempuan.

Korban SYS (17) diperkosa berulang kali oleh ayah tirinya sejak bersekolah di SMP.

Kota Depok belum memenuhi 24 indikator Kota Layak Anak (KLA).