WNI di Cina melakukan penggalangan dana guna mendukung pembalap Formula 1 asal Indonesia Rio Haryanto agar tetap berlaga di ajang F1 selama musim 2016.
Sekjen PSSI, Azwan Karim, menegaskan bahwa sebagian besar anggotanya menolak wacana digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) yang selama ini diserukan oleh pihak-pihak yang kontra dengan federasi sepakbola nasional itu. Azwan Karim pun enggan memberi tanggapan lebih jauh tentang wacana KLB tersebut.
Badan Olahraga Profesional Indonesia dan Tim Transisi diminta oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga untuk mengamankan kick off Indonesia Soccer Championship 2016. Ajang tersebut akan digelar mulai 29 April 2016 mendatang dan sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo.
Pemerintah belum bisa mencairkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menalangi kekurangan dana yang dibutuhkan Rio Haryanto sebagai syarat berlaga berlaga di ajang Formula 1. Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun menggalang dana lewat SMS donasi untuk membantu pembalap F1 asal Indonesia itu.
BASRI atau Badan Sepakbola Rakyat Indonesia mendorong pemerintah untuk membentuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) baru melalui Kongres Luar Biasa (KLB). Menurut Ketua BASRI, Eddy Sofyan, langkah tersebut merupakan salah satu bentuk solusi untuk menyelesaikan polemik pesepakbolaan nasional yang hingga kini masih saja terjadi.
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, berencana menjadikan kompleks Hambalang di Bogor, Jawa Barat, yang pembangunannya mangkrak, sebagai pondok pesantren (ponpes) olahraga.
Kementerian Pemuda dan Olahraga berjanji akan terus membantu pembalap asal Indonesia yang tampil di ajang balap Formula 1, Rio Haryanto, termasuk dalam hal pendanaan. Meskipun begitu, hingga saat ini, perkembangan untuk pendanaan Rio Haryanto masih tersendat.
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi, mendukung penuh laga Daud “Cino” Yordan yang akan dilangsungkan di Uruguay pada 4 Juni 2016 mendatang.
Kompetisi yang terbelah menjadi dua membuat sejumlah klub sepakbola di Indonesia kebingungan. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi Tim Transisi di Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Jumat (11/3/2016).