Menuju konten utama

Menpora Giatkan Restorasi Lembaga Anti-Doping Indonesia

Kemenpora tengah mengusahakan agar Lembaga Anti-Doping Indonesia mendapat lisensi dari WADA, yang merupakan badan anti-doping dunia. Dengan begitu, atlet Indonesia diharapkan akan terbebas dari permasalahan saat turun di kejuaraan internasional.

Menpora Giatkan Restorasi Lembaga Anti-Doping Indonesia
(ilustrasi) Obat-obatan untuk doping. Foto/Shutterstock.

tirto.id - Tanpa memperoleh lisensi dari badan anti-doping dunia atau yang disingkat WADA, sebuah lembaga anti-doping belum bisa melakukan tes doping kejuaraan internasional.

Menanggap hal itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mendorong adanya restorasi kinerja Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) yang hingga saat ini belum mendapatkan lisensi dari WADA.

"Jangan sampai kita terus membayar negara asing yang sudah mendapatkan lisensi dari WADA. Sangat penting Indonesia mendapatkan lisensi," kata Menpora di rapat koordinasi dengan LADI di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Indonesia, kata dia, sebentar lagi menjadi tuan rumah kejuaraan multievent paling bergengsi di Asia yaitu Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang. Untuk itu, semua kelengkapan harus bisa dipenuhi sebelum kejuaraan empat tahunan itu berlangsung.

Karena kondisi itulah, Menpora meminta kepada jajaran LADI untuk memperkuat jajarannya dengan mencari pihak-pihak yang mampu dan mau bekerja keras untuk mendapatkan lisensi dari WADA. Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah melakukan tes doping atlet minimal 3.000 orang setiap tahun.

"Kumpulkan semua atlet, lakukan tes doping secara rutin tiap tahun. Saya yakin dari situ ada upaya untuk bisa memenuhi syarat dari WADA. Langkah itu juga untuk membuktikan Indonesia selalu fair dalam dunia olahraga," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Orang nomor satu di Kemenpora itu menegaskan, dengan rutin melakukan tes doping, atlet Indonesia diharapkan akan terbebas dari permasalahan saat turun di kejuaraan internasional. Selain itu, saat bertanding juga bisa maksimal.

"Pemerintah tidak mau atlet meraih prestasi karena limpahan doping, tapi harus benar-benar prestasi yang diraih di atas lapangan, penuh perjuangan dan pantang menyerah," kata Menpora menegaskan.

Pria kelahiran Bangkalan Madura ini menjelaskan jika saat ini pihaknya belum melihat secara nyata kerja dari LADI. Bahkan lembaga ini sempat mendapatkan tiga kali surat dari WADA terkait keseriusan salah satu lembaga pemerintah ini dalam menjadi lembaga anti doping.

"Saya dapat pesan dari Presiden, bahwa sudah ada tiga kali surat dari WADA, tetapi tidak direspons oleh LADI. Jangan hanya "workshop-workshop" dan pelatihan saja tapi harus action," kata Menpora dengan tegas.

Dengan target mampu mendapatkan lisensi dari WADA, pemerintah dalam hal ini Kemenpora akan berusaha menyesuaikan anggaran yang dibutuhkan. Namun, semuanya harus diimbangi dengan kerja keras agar LADI bisa mendapatkan lisensi dari WADA.

Baca juga artikel terkait TES DOPING

tirto.id - Olahraga
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari