Indeks Kematian

Penyakit kardiovaskuler masih menjadi penyakit tidak menular utama penyebab kematian di Indonesia

Diperkirakan 100.000 orang akan mengalami kematian dini jika bencana asap akibat pembakaran hutan di Indonesia dibiarkan.

Mereka bekerja dengan dedikasi. Melihat mayat hancur, menangani jenazah berjam-jam, mengantar dan menjemput korban kematian dari lokasi kejadian hingga ke rumah almarhum. Karena merekalah, sebagian urusan hidup kita dipermudah.

Ada banyak orang di dunia ini yang harus meninggalkan kampung halamannya karena ancaman kematian, entah persekusi, perang, bencana, maupun kemiskinan. Tapi banyak juga di antara mereka yang tewas di perjalanan saat hendak meraih tempat perlindungan.

Sejak peradaban kuno, beberapa manusia mencoba mencari sebuah keabadian meski sampai kini belum ada yang berhasil. Akhirnya mereka mengawetkan jasad orang-orang yang dianggap berpengaruh menjadi mumi. Keabadian semacam ini hanya semu. Manusia pun tak pernah puas mencari keabadian, hingga gagasan-gagasan baru tentang keabadian bermunculan di era modern.

Ide tentang kematian kerap meresahkan. Itu sebabnya banyak narasi tentang makna hidup, tentang kehidupan setelah mati, surga, neraka, dan seterusnya. Kita juga berpikir apakah kita akan kesakitan saat ajal datang. Kondisinya ternyata tak sama bagi setiap orang.

Bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan pada 2015 lalu diperkirakan menyebabkan kematian dini bagi 100.300 orang di tiga negara. Selain dipaksa meregang nyawa terlalu dini, polusi udara juga merugikan ekonomi negara-negara di berbagai belahan dunia. Berapa estimasi kerugiannya?

Duka akibat kehilangan tidak pernah mudah. Ia seperti bayangan yang akan selalu mengikuti kita pergi. Hanya sedikit orang yang bisa keluar dari bayang-bayang duka ini. Kebanyakan tenggelam dalam kedukaan yang berlarut-larut tanpa pernah bangkit karena tidak mendapat pertolongan.

Akun Facebook ibarat museum pribadi bagi para penggunanya. Museum itu dapat dikunjungi kapan pun, bahkan ketika pemiliknya telah meninggal dunia. Beberapa pihak membuat spekulasi dalam waktu dekat, Facebook akan berubah menjadi kompleks pekuburan digital. Sebagai media sosial yang berambisi besar untuk menampung segala jenis pengalaman para pengguna, Facebook bahkan berupaya memenuhi dua jenis keinginan orang terkait kematian: dikenang atau dilupakan.