Indeks Kelas Menengah Indonesia

Olahraga lari digemari kalangan kelas menengah urban. Ia tak sekadar olahraga, tapi telah berevolusi menjadi gaya hidup. Mengapa?

Kenaikan PPN 12% adalah amanat UU HPP. Namun, kebijakan ini dinilai menjadi beban bagi kelas menengah. Lalu, apa solusinya?

Sri Mulyani menjelaskan tingkat inflasi tinggi telah membuat garis kemiskinan naik.

Selain memberikan bansos, pemerintah mendorong perluasan angkatan kerja serta pemmberian jaminan sosial demi menekan penurunan kelas menengah.

Masyarakat kelas menengah adalah penopang ekonomi RI. Pemerintah harusnya membantu, bukan malah mempersulit.

Taufan Rahmadi menilai berlibur mencari pengalaman baru menjadi alasan utama mereka melancong ke negeri seberang.

Salah satu syaratnya yaitu mendorong pendapatan per kapita Indonesia  hingga tiga kali lipat.

Adanya perubahan itu ada sebanyak 13 juta orang kelas menengah bawah di turun level menjadi miskin.

Data BPJSK sebagai basis BLT karyawan bergaji di bawah Rp5juta dinilai tidak tepat, nasib karyawan tidak terdaftar terabaikan.

Bank Dunia menyebut kelompok ini sebagai calon kelas menengah (aspiring middle class).

Kelas mengah Indonesia di tahun 2020 diprediksi mencapai 141 juta jiwa. Pengusaha diminta kerja keras untuk penuhi kebutuhan domestik.

La Ode Munafar menyelipkan bisnis lewat gerakan Indonesia Tanpa Pacaran yang digagasnya

Menurut Sri Mulyani, media sosial banyak digunakan oleh kalangan kelas menengah menyampaikan kekhawatirannya.

Sri Mulyani yakin kelas menengah yang terdidik mampu ciptakan kualitas kebijakan dan demokrasi di Indonesia.

Potensi pasar kelas menengah muslim yang tinggi dan sangat penting untuk diperhatikan.

Potret pengunjung  berbelanja barang elektronik di salah satu gerai barang elektronik di pusat perbelanjaan modern di Jakarta, Sabtu, (8/10). Pertumbuhan kelas menengah di Indonesia secara signifikan menjadi pendorong pertumbuhan pasar elektronik yang diperkirakan mencapai Rp 41 triliun selama 2016.

Kata-kata keadilan, nilai, tujuan, kekuatan kelas, telah semakin memudar. Dan kelas menengah pun berpolitik seolah tanpa ideologi: fokus mereka adalah apa yang bisa dilakukan saat ini, secara cepat dan efisien. Meski sebenarnya, tanpa sadar mereka sedang disetir oleh sebuah ideologi yang sangat merusak kemanusiaan.

Pada 2013, Kadence International-Indonesia merilis hasil riset Share of Wallet yang mereka lakukan. Hasilnya 28 persen masyarakat Indonesia berada dalam kategori "Broke", atau kelompok yang pengeluarannya lebih besar ketimbang pendapatannya, sehingga mengalami defisit sekitar 35 persen. Pengeluaran ini dilakukan untuk hidup mewah di luar penghasilannya. Apa yang menyebabkan ini terjadi?

Prof Gerry van Klinken, peneliti Belanda, melalui penelitiannya mengungkap kelas menengah Indonesia cenderung nasionalis, memiliki kemandirian kuat, dan menolak pasar bebas.