Pajak adalah salah satu isu utama yang menjadi pertimbangan investor sebelum menanamkan modalnya di suatu negara. Sayang, Indonesia punya catatan kurang menggembirakan soal itu. Bayar pajak di Indonesia menjadi yang paling memberatkan di ASEAN.
Dua pelaku industri asal Korea Selatan yakni Lotte dan Hyundai berencana membuka pabrik di Indonesia menyusul adanya kesepakatan antara Indonesia dan Korea Selatan melalui perjanjian dagang IK-CEPA.
Rata-rata pertumbuhan nilai Penanaman Modal Asing (PMA) di era Jokowi cukup kontras dengan rata-rata pertumbuhan nilai PMA di era Susilo Bambang Yudhoyono.
Thomas Lembong mengatakan Indonesia akan menggencarkan insentif bagi investor asing di tengah perang dagang. Selain itu, kata Thomas, kebijakan ekonomi perlu lebih peka dengan realitas pasar.
Mohamad Nasir tidak mempersoalkan jika sepeda motor Gesits dibeli investor asing. Menurut Nasir, kolaborasi dengan investor diperlukan agar motor listrik ini menjangkau pasar yang lebih luas.
Indonesia punya 3 keunggulan bagi investor asing yakni indeks kemudahan berbisnis atau ease of doing bussines (EoDB), dan ekspansi pembangunan infrastruktur dalam 4 tahun terakhir.
BKPM mencatat 15-20 persen dari total investasi asing langsung (FDI) yang masuk ke Indonesia menyasar sektor e-Commerce. Nilainya sekitar 2 sampai 2,5 miliar dolar AS per tahun.
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menyatakan ada keinginan pemerintah untuk mendekatkan industri hulu ke hilir dalam satu kawasan agar impor bisa dikurangi.
"Sebagian investor masih khawatir situasi di Turki dapat berdampak pada 'emerging market' di dunia termasuk Indonesia," kata analis senior CSA Research Institue Reza Priyambada.
Thomas Lembong mengatakan, melambatnya pertumbuhan investasi disebabkan oleh sejumlah investor asing yang menunda keputusannya untuk menanamkan modalnya di Indonesia.